SUARA PEMBACA

Memelihara Aliran Sesat, Menyemai Konflik Sosial

Sayangnya, kebebasannya bersifat semu dan mengandung paradoks. Sebagaimana kebebasan seekor serigala akan membahayakan kehidupan seekor ayam. Akan ada korban di setiap tuntutan liberalisme. Tersebab ide ini lahir dari ideologi kapitalisme, maka Islam akan selalu dikalahkan.

Lihatlah Ahmadiyah, jelas kesesatannya dan membahayakan akidah umat Islam. Justru mendapat pembelaan dan diberi ruang untuk beraktivitas berdasarkan pemahamannya. Lalu, atas nama hak asasi, kita dipaksa untuk tidak peduli atas apapun yang menimpa pada agama, meskipun diselewengkan.

Bagi yang memiliki kepedulian pada agamanya, keberadaan jamaah Ahmadiyah akan menimbulkan keresahan. Dan jika pihak yang berwenang tak mampu bersikap tersebab tersandera hak asasi, maka masyarakat pun akan turun tangan. Jadi, membiarkan kesesatan menodai agama, hanya akan menyemai konflik sosial.

Dalam Islam, berjamaah atau berkelompok merupakan fitrah manusia. Ia adalah perwujudan dari naluri mempertahankan diri. Yang namanya naluri, jika tak ada yang mengatur, akan mengarah pada penyimpangan. Jadi, dalam Islam ada aturan tentang keberadaan sebuah kelompok. Aturan tersebut bersumber dari Allah SWT Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur.

Syarat jamaah dalam Islam yaitu sesuai dengan ajaran Islam. Maka, Ahmadiyah tidak dianggap sebagai kelompok Islam karena telah menyimpang dan cacat akidahnya. Akan ada tindakan tegas dari negara terhadap kelompok yang beraktivitas berlandaskan pemikiran sesat.

Sebelumnya, tetap ada dakwah agar mereka yang tersesat bisa kembali ke jalan yang lurus. Apabila mereka tetap berada dalam kesesatan bahkan menyebarkan kepada yang lain, artinya mereka telah keluar dari Islam. Tak ada hukuman bagi yang ingkar kepada Allah SWT dan Rasul-Nya selain diperangi. Agar kesesatan tak menjalar dan konflik sosial bisa dicegah.

Demikianlah penjagaan akidah di sistem Islam kafah. Penjagaan tersebut dilaksanakan oleh negara dengan penuh tanggung jawab. Ada koneksi akhirat yang menjamin para penguasa sistem Islam menjalankan tugasnya dengan amanah, termasuk menjaga akidah umat. Wallahu a’lam. []

Mahrita Julia Hapsari, Komunitas Muslimah untuk Peradaban.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button