RESONANSI

Mempersatukan Umat (3)

c. Tali ukhuwwah Islamiyah yang sudah diperbaiki itu, membukakan kesempatan bagi pertukaran pikiran secara informal pula dalam berbagai masalah umat, dalam suasana tenang dan lebih jernih, bersih dari segala macam su’uzh-zhan dan prasangka.

Dari mereka yang dianggap pemimpin-pemimpin Islam harus dapat diharapkan bahwa, sekurang-kurangnya mereka mampu mengenakan pada diri masing-masing akhlaqu ‘l-karimah, seperti yang disyaratkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Sunnah Rasulullah Saw. Sekurang-kurangnya mereka harus mampu memberi contoh yang baik pula kepada para pengikut mereka, bagaimana caranya melaksanakan ajaran Islam itu dalam hidup pribadi perseorangan dalam rangka hidup bermasyarakat yang berbagai-bagai coraknya seperti di zaman sekarang ini.

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

“Besar kemungkinan pada sisi Allah lantaran kamu berkata apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaf: 3).

d. Tali ukhuwwah Islamiyah, bila sudah dipulihkan antara pribadi-pribadi zu’ama dan ulama Islam tua dan muda itu serta percakapan-percakapan mereka secara informal dari hati ke hati, dapat meng-ishlah-kan pertentangan-pertentangan yang tidak sehat, yang terdapat di kalangan pengikut masing-masing. Bukan itu saja, dapat pula merintiskan jalan bagi musyawarah-musyawarah informal (tanpa gembar-gembor) antara pemimpin-pemimpin organisasi-organisasi Islam, dalam menghadapi persoalan-persoalan yang mengenai kepentingan bersama dari umat Islam sebagai keseluruhan.

Apabila kekakuan sudah dapat dihilangkan secara berangsur-angsur, maka akan terbuka jalan bagi permusyawaratan-permusyawaratan seluruh organisasi Islam secara insidental, untuk menyesuaikan sikap, dan menyesuaikan langkah umat Islam Indonesia dalam menghadapi persoalan bersama, berdasarkan “kalimatus-sawa”, titik-titik pertemuan antara semuanya.

Dari sini bisa meningkat kepada pembinaan satu badan semacam konfederasi yang bersangkutan organisasi-organisasi Islam, yang ikatannya tidak tegang dan kaku, tetapi cukup supel (lemes atau luwes, red). Kekuatannya justru terletak pada kesupelannya.

Proses Taallufu ‘L-Qulub

Apabila proses taallufu ‘l-qulub, mempertemukan hati dengan hati sudah sampai ke tingkat yang cukup kuat, maka organisasi-organisasi Islam yang kecil-kecil dan masih muda umumnya yang belum terlampau parah kemasukan penyakit ananiyah itu akan dapat, atas dasar musyawarah, menggabungkan diri dengan organisasi-organisasi yang sejenis. Sehingga jumlahnya berkurang, dan usaha-usaha dapat dilakukan lebih efisien. Ini akan mudah tercapai di bidang sosial dan pendidikan/kebudayaan. [BERSAMBUNG]

Sumber: M. Natsir. Mempersatukan Ummat, Jakarta: CV Samudera, 1983.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button