NUIM HIDAYAT

Mengapa Kaum Muslimin Mundur?

Rusaknya Ulama atau Pemimpin Umat

Setelah menyebutkan pentingnya jihad harta dan jiwa, Syekh Syakib Arsalan juga menyebutkan tentang sebab-sebab mundurnya umat Islam, yaitu kebodohan umat, akhlak yang buruk (termasuk di dalamnya sikap penakut, pengecut, cinta dunia dan takut mati), juga banyaknya ulama su’ (buruk). Tentang perilaku ulama yang buruk ini diuraikan secara panjang lebar. Bahkan ia menyatakan bahwa kebejatan moral dan kerusakan budi pemimpin Islam atau ulama ini adalah pokok permasalahan yang menyebabkan kemunduran Islam.

“Juga daripada sebesar-besar pokok yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran umat Islam, ialah kebejatan moral dan kerusakan budi para ketua atau para pemimpin mereka…Kemudian datanglah para ulama yang berperangai suka mendekatkan diri kepada para pejabat dan pemuka dalam pemerintahan atau para raja yang selalu dalam kesenangan kemewahan hidup. Yang suka bermain sendok garpu dalam kue-kue yang mereka makan, dengan memberikan fatwa kepada mereka itu (para raja dan pemegang kekuasaan) yang berarti membolehkan mreka membunuh orang yang berani mmberikan nasehat, meluruskan barang yang bengkok itu dengan alasan bahwa ia adalah seorang yang telah berani merusak ketaatannya dan telah berani keluar dari jamaahnya.

Padahal sebenarnya Islam telah memerintahkan kepada para ulama supaya berani bertindak meluruskan kebengkokan para raja, para pejabat dan para pemuka pemerintahan. Dan para ulama itu dahulu dalam pemerintahan Islam yang benar adalah bertempat di tempat kedudukannya yang sesuai dengan kewajibannya sebagai ulama, yang menurut cara sekarang sebagai wakil rakyat dalam majelis perwakilan rakyat. Mereka berkuasa atas seluruh umat, mengatur dan menguasai langkah para raja dan para wakil-wakilnya, mengeluarkan suara dan mengemukakan peringatan yang tegas pada waktu rajanya atau pemerintahnya akan berbuat aniaya atau durhaka dan berani mengemukakan nasehat serta menunjukkan jalan kepada pemerintahnya supaya menuju ke jalan yang benar, jalan yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.”

Setelah buku karya Syekh Amir Sakib Arselan ini, juga muncul buku yang menarik dan lebih tebal dengan tema yang hampir mirip. Buku itu berjudul “Madzal Khasiral Alam Biinkhithathil Muslimin” (Kerugian Apa yang Diderita Dunia Akibat Kemerosotan Kaum Muslimin) karya Abul Hasan Ali an Nadwi. Buku ini mengalami cetak berulang-ulang dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa, bahasa Inggris, Arab, Urdu, Indonesia dll dan mendapat sambutan yang luar biasa dari kalangan ulama maupun masyarakat biasa.

Dalam pengantarnya Sayyid Qutb misalnya menyatakan:

“Betapa butuhnya kaum Muslimin dewasa ini kepada orang yang sekiranya sanggup mengembalikan keutuhan iman ke dalam jiwa mereka, mengembalikan kepercayaan mereka kepada kekuatan yang tersimpan di dalam kejayaan masa lampau, dan memperteguh harapan mereka kepada hari depan yang cerah.

Betapa pula besarnya kebutuhan mereka orang yang sekiranya dapat mengembalikan kokohnya kepercayaan mereka kepada agama ini (Islam), yang namanya mereka junjung tinggi tetapi tidak dimengerti hakikat intinya. Agama yag lebih banyak mereka terima sebagai warisan daripada penerimaan mereka pengertian yang sedalam-dalamnya.

Buku yang ada di tangan saya ini, “Kerugian Apa yang Diderita Dunia, dengan Kemerosotan Kaum Muslimin”, tulisan as-Sayid Abul Hasan Ali Hasan an-Nadwi, adalah buku terbaik yang pernah saya baca mengenai pandangan-pandangan tersebut, baik dibanding dengan buku-buku yang lainnya maupun yang baru.

Islam adalah akidah yang mengangkat derajat tinggi manusia. Salah satu diantara ciri khususnya adalah , bagi seorang mukmin ia melahirkan perasaan yang kuat dan mulia tanpa kesombongan, melahirkan semangat percaya pada diri sendiri tanpa membusungkan dada, dan melahirkan rasa tenteram tanpa pura-pura bertawakal.

Akidah Islam membuat kaum Muslimin merasa wajib menunaikan tugas kemanusiaan yang terpikul di atas pundak. Mereka wajib menunaikan amanat kepada segenap umat manusia di Timur dan di Barat. Merasa wajib melaksanakan tugas kepemimpinannya di bagian-bagian bumi yang masih sesat, untuk membimbingnya ke agama yang benar, ke jalan yang lurus, dan mengeluarkan dari kegelapan ke cahaya yang terang, cahaya hidayat dan Al-Qur’an yang diturunkan Allah SWT:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, memerintah kebajikan dan mencegah kemungkaran serta beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran 110).

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا

“Dan demikian Kami telah menjadikan kalian sebagai umat yang adil, agar kalian menjadi saksi atas manusia, dan agar Rasul (Muhammad Saw) menjadi saksi atas kalian.” (QS al Baqarah 143).

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button