RESONANSI

Mengapa Syiah Dianggap Membahayakan NKRI?

Pelanggar Moral

Nikah mut’ah adalah haram tetapi dikerjakan oleh Syiah. Legalisasi perzinaan. Boleh dengan istri orang bahkan fatwa Khoemeini dengan bayi pun boleh. Pahala tinggi bagi yang bermut’ah. Hingga berderajat kenabian. Buku Sayyid Husein Musawi “Mengapa Saya Keluar dari Syiah” menjadi penting untuk dibaca karena menyinggung buruknya nikah mut’ah.

Bid’ah Syariah

Adzan Syiah ditambah “asyhadu anna aliyyan waliyullah, asyhadu anna aliyyan hujjatullah” juga “hayya alaa khoril amal”. Sholat tanpa sedekap, batu karbala, puasa memperbanyak rukhshah, zakat khumus 20 %. Haji “Labaik yaa Husein”. Kultus pada Husein cucu Nabi.

Ujaran Kebencian

Mencela Sahabat dan istri-istri Nabi. Menurut Syiah yang masuk surga hanya Salman Al Farisi, Miqdad Al Aswad, dan Ammar bin Yasir. Selainnya dalam kutukan dan diyakini masuk neraka termasuk Abubakar Shidiq Ra dan Umar bin Khattab Ra. Naudzubillah. Ini adalah penodaan agama berdasarkan Pasal 156 a KUHP, UU no 1 Pnps 1965 dan juga UU ITE.

Memuliakan Karbala

Missi Al Qaim atau Imam Mahdi menurut kitab “Bihar Al Anwar” karya Al Majlisi yaitu menyatakan bahwa Karbala lebih mulia daripada Makkah dan Madinah (PM Irak Nouri Al Maliki menyatakan Karbala sebagai Kiblat). Membunuh nawashib/orang Arab. Serta menegakkan hukum Daud dan Sulaeman.

Dua Menteri Agama RI memberi simpati kepada Syiah. Di samping pernah memberi tempat Ahlul Bait Indonesia (ABI) untuk Muktamar di Gedung HM Rasyidi Kemenag, juga Menteri Lukman Hakim Saifudin memberi pengantar buku “Syiah menurut Syiah” yang merupakan tandingan dari buku MUI “Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia”. Menag Yaqut Qoumas menyatakan akan mengafirmasi Syiah dan Ahmadiyah.

Tanpa sadar para pejabat atau tokoh telah mengadu domba dan menyakiti umat Islam.

M. Rizal Fadillah
Bandung, 6 Agustus 2022

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button