OASE

Menjadi Pemenang Ramadhan

Hal selanjutnya yang tak kalah penting adalah fokus dan menghindari berbagai macam pengalihan yang akan menggangu konsentrasi. Hal ini biasanya kita lakukan manakala akan menghadapi ujian maupun dalam menyelesaikan pekerjaan yang besar. Maka, sebagaimana Ramadhan adalah sebuah proyek besar bagi hidup kita setiap tahunnya, fokuslah dan hindari sebisa mungkin pengalihan-pengalihan yang akan membuat Ramadhan kita tidak akan mencapai target yang diharapkan.

Berangkat dari ini semua, mempersiapkan diri menjalani Ramadhan tidak bisa dadakan, tidak bisa kagetan. Orang tidak biasa melakukan banyak ketaatan di bulan Syaban tidak akan mungkin bisa melakukan begitu banyak agenda ketaatan di bulan Ramadhan. Stamina iman dan badannya akan cepat drop. Orang yang tidak terbiasa membaca Alquran dalam waktu yang lama, akan kesulitan untuk banyak bertilawah. Begitu pula orang yang belum terbiasa qiyamul lail akan kelelahan mendirikannya di bulan Ramadhan. Mungkin bisa dipaksa, akan tetapi biasanya tidak akan bertahan lama. Inilah alasan mengapa fenomena di akhir Ramadhan, masjid justru semakin sepi.

Selanjutnya, untuk bisa lulus dari ujian, tentu seseorang diharuskan menjauhi gangguan. Apa pun bentuknya. Baik itu gadget, maupun segala aktivitas dan tontonan yang tidak bermanfaat. Begitu juga pula dengan Ramadhan kita. Barang siapa yang ingin sukses di bulan Ramadhan, dia harus bisa menahan dan menjauhkan dirinya dari berbagai hal yang akan membuatnya gagal mencapai target. Terutama berbagai hal yang akan mengganggu stabilitas hatinya.

Dengan berpuasa di bulan Syaban maka ia akan siap untuk mendapat hal-hal hebat di bulan Ramadhan nanti. Dengan memperbanyak qiyamul lail, maka kalbunya akan siap untuk menjalani Ramadhan. Kalbu memang target utama Ramadhan.

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (Surat Al-Anfal ayat 2).

Jauhi semua hal-hal yang dapat membuat kita tidak fokus. Bahkan, upayakanlah hal-hal yang dapat menunjang kekhusyuan Ramadhan. Ada banyak kebaikan dan ketaatan yang dapat dilakukan di bulan Syaban ini, semuanya demi untuk menjadi hamba-Nya yang memenangkan medali yang paling mulia dalam hidup yaitu takwa.

Ingatlah ada dua hal besar yang harus kita dapatkan dalam Ramadhan nanti yaitu menjadi insan yang takwa. Hanya beberapa puluh hari saja mungkin hitungannya, tetapi goals yang harus kita dapatkan adalah berupaya menjadi takwa semenjak Syaban sehingga kita dapat memperoleh dan menggunakan takwa kita on the road di bulan Ramadhan.

Yang kedua adalah malam Lailatul Qadar, yaitu malam nominasi yang penuh dengan kemuliaan. Tidak bisa dicapai dengan mendadak. Tanpa latihan dan persiapan. Menjelang Ramadhan, untuk mendapat Lailatul Qadar, maka kita harus berlatih semenjak Syaban. Perbaiki jadwal dan agenda Ramadhan, sehingga di sepuluh hari terakhir yang sarat dengan rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita akan mendapatkan malam yang penuh kemuliaan ini. Jangan sampai malah kita down di sepuluh hari terakhir karena mengutamakan agenda menjelang Idulfitri.[]

KH Bachtiar Nasir, Pimpinan AQL Islamic Center, Jakarta.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button