Menyambut 50 Tahun Hidayatullah
Pada 1 Muharram 1443 Hijriah, Organisasi Islam “Hidayatullah” genap berusia 50 tahun – satu usia yang tidak bisa dibilang muda lagi. Dalam perjalanannya selama 50 tahun, Hidayatullah telah berhasil menyejajarkan diri dengan ormas-ormas Islam yang lahir terlebih dulu. Bahkan, Hidayatullah dikenal memiliki ‘kekuatan dan keunikan’ dalam mengembangkan dakwah dan pendidikannya.
Hidayatullah didirikan pada 1 Muharram 1393 (5 Februari 1973). Mulanya, organisasi ini berupa sebuah pesantren yang dirintis oleh Ust. Abdullah Said (alm), di Balikpapan Kalimantan Timur. Dari titik awal itu, Hidayatullah kemudian berkembang pesat ke berbagai bentuk kegiatan dakwah dan menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.
Sebagai organisasi Islam berbasis kader, Hidayatullah menyatakan diri sebagai Gerakan Perjuangan Islam (Al-Harakah al-Jihadiyah al-Islamiyah) dengan dakwah dan tarbiyah sebagai program utamanya. Dalam berbagai kesempatan, pimpinan Hidayatullah menyampaikan cita-citanya untuk mewujudkan peradaban Islam di bumi Indonesia.
Dewan Pimpinan Pusat Hidayatullah kini dipimpin oleh ulama muda visioner bernama Dr. KH Nasirul Haq. Kyai Nasirul adalah kader unggul Hidayatullah yang kemudian menyelesaikan pendidikan S-1 nya di Universitas Islam Madinah. Lalu, menamatkan studi doktornya di International Islamic University Malaysia. Selama kepemimpinannya, Hidayatullah mampu menjaga soliditas dan tujuan besar organisasinya.
Visi besar Hidayatullah adalah: Membangun Peradaban Islam. Hidayatullah meyakini, bahwa peradaban Islam hanya bisa dibangun dengan manhaj nabawi (metode kenabian). Dalam perjalanannya, banyak tokoh-tokoh Hidayatullah generasi awal telah berpulang ke rahmatullah, tetapi kader-kader yang menggantikannya pun juga telah siap menggantikan mereka.
Adapun misi Hidayatullah adalah mencari rida Allah SWT dengan melakukan upaya-upaya: (1) Melahirkan kader-kader yang berkualitas (2) Membangun komunitas Islami, (3) Menjalankan kegiatan pendidikan, dakwah, dan sosial, ekonomi dan lain-lain, secara profetik dan profesional, (4) Membangun sinergi dengan segenap komponen umat Islam dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar, (5) Berperan secara aktif dalam melaksanakan proses pembaharuan (tajdid) di bidang pemikiran Islam, (6) Mengajak pemerintah dan segenap bangsa Indonesia untuk mewujudkan NKRI yang bermartabat, (7) Mendorong segenap elemen bangsa untuk mewujudkan kemaslahatan dan kejayaan NKRI.
Program utama Hidayatullah adalah dakwah dan tarbiyah. Sejak awal perlangkahannya, Hidayatullah telah melakukan pengiriman santri untuk berdakwah sebagai bagian dari proses tarbiyah. Keberadaan Hidayatullah di berbagai tempat adalah upaya untuk membangun jaringan dakwah yang luas dan mampu menyentuh dan melayani seluruh lapisan ummat. Hidayatullah berupaya memposisikan dai sebagai sosok yang memiliki karakteristik unggul dan militan serta mempunyai potensi untuk membangun peradaban yang seimbang antara duniawi dan ukhrawi.
Menyimak berbagai perkembangan pesat dari organisasi Islam Hidayatullah ini, kita sangat patut bersyukur. Dai-dai Hidayatullah selama ini dikenal gigih dan berani menerobos serta bertahan hidup di daerah-daerah terpencil minoritas Muslim, seperti Nias, Mentawai, Papua, dan lain-lain. Hidayatullah juga dikenal berani merintis pendidikan Islam di daerah-daerah pelosok.
Tetapi, saat ini banyak sekolah Hidayatullah di kota-kota yang memiliki kualitas pendidikan yang baik dan banyak diminati oleh masyarakat muslim. Pada saat yang sama, ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi Hidayatullah untuk mempertahankan misi utamanya untuk melahirkan kader-kader dakwah yang berkualitas tinggi.
Dengan berbagai keunggulan dan prestasinya itu, kini Hidayatullah berada dalam tahap tantangan baru yang bertambah berat. Terpaan angin semakin kuat melanda pohon yang menjulang tinggi. Di tengah arus besar sekularisasi dan liberalisasi dalam berbagai bidang, Hidayatullah harus berjuang keras menjaga jiwa dakwah berbasis keikhlasan dan kesungguhan.
Sebagaimana banyak organisasi Isam lain yang bergeral di bidang dakwah dan pendidikan, Hidayatullah ditantang untuk membuktikan bahwa lembaga-lembaga pendidikan tingginya menjadi kampus-kampus terbaik. Tentu saja dalam makna yang hakiki, sebagaimana ditentukan dalam konsep pendidikan Islam ideal.
Kampus-kampus Hidayatullah ke depan harus benar-benar mampu menghasilkan “ulama yang unggul” yang memiliki kualitas pemikiran dan ketaqwaan yang tinggi, sehingga Hidayatullah bisa menjalankan misi utamanya untuk mewujudkan peradaban Islam. Peradaban tinggi hanya bisa diwujudkan oleh manusia-manusia unggul, yang merupakan produk pendidikan.