NUIM HIDAYAT

Merenungi Al-Qur’an (1)

Ia bahagia memegang Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an menyatakan Tidak ada setelah kebenaran kecuali kesesatan. Al-Qur’an adalah satu satunya kitab suci yang otentik dan penuh kemukjizatan di dalamnya. Baik kemukjizatan sastra maupun fenomena.

Ketika memegang Al-Qur’an hilang sifat ragu dalam dirinya. Fenomena kejadian dunia bisa ia pandang dari ayat ayat Al-Qur’an.

Bila ia menyimak Al-Qur’an selalu ada inspirasi baru baginya. Al-Qur’an adalah seperti mata air yang membasahi jiwanya. Ia selalu ingin memahami makna Al-Qur’an. Kenapa kalimat Al-Qur’an ini begini, kenapa kalimat ini begitu.

Al-Qur’an adalah buku inspirasi terbesar baginya. Bahasa yang digunakan banyak bahasa simbol (metafora). Bahasa tertinggi manusia. Wallahu alimun hakim. [BERSAMBUNG]

Nuim Hidayat

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button