NASIONAL

Minta Pembangunan Patung Soekarno Dibatalkan, Wakil Wantim MUI: Lebih Baik Dananya untuk Masyarakat Miskin

Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membatalkan rencana pembangunan patung Soekarno di Bandung, Jawa Barat.

“Kita berharap kepada Bapak Gubernur agar tidak memuluskan atau memenuhi permintaan-permintaan dari manapun dalam rangka pembangunan patung Soekarno,” jelas Kiai Muhyiddin dalam perbincangan bersama sejumlah aktivis Islam di Bogor, Ahad (20/8/2023).

Kiai Muhyiddin menjelaskan, masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat yang mayoritasnya adalah Muslim, sehingga pandangan Islam mengenai patung harus menjadi pertimbangan.

Baca juga: BKsPPI: Pembangunan Patung Mubazir dan Dilarang dalam Islam

Selain itu, menurut Kiai Muhyiddin, adanya penolakan dari sejumlah elemen masyarakat juga harus diperhatikan.

“Penolakan untuk pembangunan patung Soekarno sudah banyak disuarakan oleh elemen masyarakat, dan saya melihat alangkah lebih baik dana tersebut dimanfaatkan untuk membantu masyarakat Jawa Barat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan,” ujar mantan Wakil Ketua Umum MUI itu.

Baca juga: Aksi Jilid Dua, API Jabar Desak Gubernur Jabar Hentikan Pembangunan Patung Soekarno

Kiai Muhyidin mengungkapkan, Indonesia adalah mercusuar dari negara-negara Muslim dunia yang sangat dihormati negara lain.

“Posisi Indonesia dikhawatirkan akan mengalami erosi apabila banyak patung di wilayah Indonesia,” ujar Ketua Pembina Jalinan Alumni Timur Tengah (JATTI) itu.

Selain itu menurutnya, proklamator Indonesia tidak hanya Soekarno tetapi juga Mohammad Hatta. Sehingga jika yang ditonjolkan salah satunya maka dikhawatirkan muncul perselisihan dari pihak lainnya.

“Oleh karena itu, kami berharap agar rencana pembangunan patung segera dihentikan, lebih baik diarahkan kepada pembahasan masalah krusial yang lebih penting, lebih bermanfaat bagi bangsa khususnya untuk Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya,” tandas Kiai Muhyiddin.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button