INTERNASIONAL

Myanmar Dinilai Tidak Serius Soal Pemulangan Rohingya

Jakarta (SI Online) – ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) menyoroti pemerintah Myanmar yang tidak serius dalam proses pemulangan pengungsi Rohingya.

Perwakilan Indonesia dalam AICHR Yuyun Wahyuningrum mengatakan belum adanya jaminan yang diberikan Myanmar kepada pengungsi Rohingya membuat para pengungsi enggan untuk kembali ke Myanmar.

Dia prihatin dengan kondisi para pengungsi Rohingya yang oleh pemerintah Bangladesh akan dipindahkan dari Cox Bazar yang sudah penuh dengan pengungsi ke lokasi lain.

“Tapi tempat lainnya juga tidak lebih baik dari saat ini dan tidak manusiawi untuk ditempati,” ungkap Yuyun dikutip dari Anadolu, (28/10).

Yuyun memahami langkah Bangladesh tersebut karena tidak memiliki banyak pilihan. “Myanmar yang seharusnya bisa memastikan proses pemulangan dengan aman sesuai yang diharapkan,” tegasnya.

Pihaknya berharap Myanmar bisa menjalankan janji-janjinya yang sudah dibuat untuk memastikan pemulangan pengungsi Rohingya ke negaranya dengan cara yang aman dan lebih manusiawi.

Selama ini AICHR tidak dilibatkan dalam proses-proses diskusi pemulangan Rohingya, walaupun AICHR sudah sering meminta melalui media agar dilibatkan dalam proses pemulangan. Termasuk dengan membuat panduan pemulangan dengan pendekatan terbaik.

Menurut Yuyun, AICHR adalah lembaga intergovernmental, maka tidak dapat masuk terlibat dalam proses pemulangan Rohingya ataupun pemberian solusi lainnya tanpa permintaan dan undangan dari Myanmar.

“Di meeting AICHR kita susah payah agar isu ini didiskusikan. Kita diskusi dalam forum-forum informal, tapi hanya sekedar diskusi tidak membahas apa yang bisa AICHR lakukan,” ungkap dia.

Laporan yang telah dibuat ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance (AHA Center) telah melahirkan dua rekomendasi penting yaitu: pertama, mengundang ASEAN sectoral bodies untuk berpartisipasi dalam repatriasi. Dan kedua mengundang ASEAN member state untuk bantu sediakan logistik, orang, komputer, ataupun sistem dalam repatriasi.

Yuyun mengatakan sudah ada beberapa daftar dukungan yang diusulkan AHA Center ke Myanmar, namun dia belum mengetahui respons apa yang diberikan Myanmar.

“Saya dengar pengungsi tidak mau pulang karena freedom of movement mereka dan kehidupannya tidak dijamin,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button