INTERNASIONAL

Pemimpin Syiah Hizbullah Bantah Simpan Senjata di Pelabuhan Beirut

Beirut (SI Online) – Pemimpin milisi Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah, membantah tudingan bila mereka menyimpan senjata di Pelabuhan Beirut, tempat terjadinya ledakan mematikan yang menewaskan sedikitnya 154 orang.

“Saya dengan tegas menyangkal rumor semacam itu,” kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi tiga hari setelah ledakan yang melanda Beirut.

“Kami tidak memiliki apa pun di pelabuhan: tidak ada gudang senjata, atau gudang rudal atau rudal atau senapan atau bom atau peluru atau amonium nitrat,” tambahnya seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (8/8/2020).

Sebelumnya, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh timbunan 2.750 ton bahan kimia industri amonium nitrat. Bahan yang digunakan dalam pupuk dan bahan peledak itu terbakar setelah disimpan di pelabuhan sejak 2013 tanpa tindakan pengamanan.

Aoun menyatakan investigsi ledakan terbesar dalam sejarah Beirut itu akan memeriksa apakah gangguan eksternal turut berperan.

Baca juga: Presiden Lebanon Duga Ledakan Dahsyat Beirut karena Bom atau Rudal

“Penyebabnya belum ditetapkan. Ada kemungkinan gangguan eksternal melalui roket atau bom atau aksi lainnya,” papar Presiden Aoun dalam komentar pada media lokal dan dikonfirmasi kantornya.

Ledakan pada Selasa (4/8) lalu menyebabkan lebih dari 5.000 orang terluka, pecahan batu, jendela pecah, furnitur terpental dari apartemen ke jalan-jalan dan menyebabkan seperempat juta orang di Beirut yang dilanda bencana tanpa rumah yang layak untuk ditinggali, menurut pejabat Lebanon.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button