INTERNASIONAL

Persatuan Berhasil Gagalkan Rencana Israel di Babur Rahmah

Al-Quds (SI Online) – Peneliti al-Quds dan kepala bidang media dan humas di Masjidil Aqsha, Abdullah Maruf mengatakan, aksi di Babur Rahmah meraih kemenangan merupakan perpanjangan dari aksi di gerbang Ashbat yang berhasil menghilangkan pintu gerbang elektronik tahun 2017, ditegaskan bahwa proyek yahudisasi yang dilancarkan Israel di al-Quds tak akan berhasil.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Selasa (26/2/2019), Maruf menjelaskan, warga al-Quds menyadari rencana yahudisasi yang dilancarkan Israel, lewat penutupan Babur Rahmah, sehingga mereka melakukan perlawanan dengan segenap kekuatan yang dimiliki.

Warga al-Quds menggagalkan upaya Israel dan para pemukim yahudi yang telah menjadikan Babur Rahmah sebagai target yahudisasi sejak 16 tahun lalu, dan tantangan berat yang berada di hadapan warga saat ini adalah mempertahankan capaian besar ini, ungkapnya.

Maruf mengatakan, capaian besar ini tak boleh diabaikan, dibukanya Babur Rahmah merupakan kesuksesan setelah berhasil menghilangkan pintu gerbang elektronik dan bersiaga di depan pintu gerbang Ashbat.

Peneliti masalah al-Quds ini menyebutkan, kondisi yang berlangsung saat ini, penjajah zionis berupaya mengambil kendali atas Masjidil Aqsha, namun mendapat penolakan keras dari warga al-Quds, dan yang penting dicapai adalah membebaskan Masjidil Aqsha dari cengkeraman penjajah.

Maruf menegaskan bahwa rahasia kemenangan ini setelah pertolongan dari Allah adalah persatuan dan kesatuan tekad membuka mushola Babur Rahmah dan sholat di dalamnya secara permanen, dan mengapresiasi langkah yang diambil dewan wakaf untuk menentukan imam tetap di sana.

Persatuan dan kesadaran warga untuk berjuang melawan penjajah merupakan salah satu sebab kemenangan, di samping jumlah warga al-Quds yang ditakuti Israel, dan otoritas Israel terlihat lemah di hadapan warga yang mencapai sekitar 35 ribu orang di kota tua al-Quds.

Maruf juga menyampaikan apresiasi kepada para wartawan dan aktifis media yang menyampaikan informasi di lokasi Masjidil Aqsha dan Babur Rahmah, ditegaskannya bahwa pertempuran media sangat urgen untuk melawan narasi Israel yang menyesatkan.

Apresiasi lainnya kepada para pengacara yang membela pemuda-pemuda al-Quds yang ditangkap polisi Israel, dan pencabutan keputusan pengadilan terkait penutupan Babur Rahmah terkait dengan aktifitas komisi peninggalan sejarah saja.

Sesuai aturan internasional bahwa Masjidil Aqsha tidak tunduk kepada pengadilan zionis, karena berada dalam kendali Jordania yang diakui oleh penjajah zionis.

Maruf menegaskan bahwa proyek yahudisasi tak memiliki masa depan menghadapi kegigihan warga al-Quds membebaskan Masjidil Aqsha. Kemenangan di Babur Rahmah bukan hadiah dari Netanyahu, melainkan kemenangan yang direalisir oleh perimbangan kekuatan.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button