NUIM HIDAYAT

Politik

Pemimpin yang bodoh, zalim dan tidak kreatif akan membuat rusak negara. Ia akan mudah disetir pihak-pihak lain yang ingin terus menguasai sebuah negara. Tapi ia tetap senang memimpin, karena kekuasaan itu lezat, sebagaimana nafsu manusia ingin makanan yang lezat.

Walhasil, kebenaran tidak selalu ditunjukkan oleh mayoritas. Politik yang benar, tidak selalu ditunjukkan oleh banyaknya pemimpin yang berkumpul. Kadang-kadang kebenaran dipegang oleh sedikit orang.

Tentu sebagai Muslim, kita ingin kebenaran itu akan menular ke banyak orang. Termasuk ke para pemimpin. Dan kita harus bergerak kesana.

Politik Islam menghendaki banyak pemimpin yang shalih, cerdas, adil, sederhana dan kreatif. Dan itu kini belum terwujud di negeri ini. Mari kita bergerak mengubah negeri ini.

Mereka yang bergerak politik, lakukanlah Islamisasi politik. Mereka yang bergerak di bidang ekonomi, lakukanlah Islamisasi ekonomi. Mereka yang bergerak di bidang budaya, lakukanlah Islamisasi budaya. Negeri ini ribuan tahun telah dijiwai Islam, negeri ini mayoritas Islam. Hanya dengan Islam lagi negeri ini akan adil dan makmur.

Tentu, Islamisasi itu harus dilakukan dengan akhlak yang mulia. Bukan dengan cara yang kasar dan serampangan menzalimi pihak lainnya.

Jangan mencontoh para pemimpin yang rakus terhadap harta dan jabatan. Jangan mencontoh para pemimpin yang lebih mementingkan diri, keluarga dan kelompoknya daripada rakyatnya.

Masa depan adalah kesederhanaan, keadilan dan kebenaran. Dan kebenaran itu adalah Islam, bukan yang lainnya. Masa depan di tangan Islam, kata ulama besar Sayid Qutub.

Nuim Hidayat, Penulis, Alumni IPB dan UI.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button