OASE

Ramadhan Bulan Al-Qur’an

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- memberi petunjuk kepada umatnya bagaimana mengisi malam-malam bulan Ramadhan dengan tadarus Al-Qur’an. Ini menunjukkan bahwa tadarus Al-Qur’an itu amalan yang paling utama di bulan Ramadhan setelah puasa Ramadhan.

Oleh karena itu, para salaf (generasi terdahulu dari para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in) dan orang yang mengikuti mereka dengan baik menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan tadarus Al-Qur’an. Bahkan di antara mereka ada yang meninggalkan aktifiitas pengajiannya selama bulan Ramadhan untuk menfokuskan diri tadarus Al-Qur’an. Mereka memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengkhatamkanmya sampai beberapa kali dalam bulan Ramadhan. Inilah kebiasaan mereka setiap bulan Ranadhan.

Dalam kitabnya Lathaif Al-Ma’arif, Ibnu Rajab –rahimahullah– berkata, “Kebiasaan sebahagian salaf mengkhatamkan Al-Qur’an dalam qiyam Ramadhan dalam setiap tiga malam, sebahagian mereka dalam setiap tujuh malam di antaranya Qatadah, sebahagian mereka dalam sepuluh malam di antaranya Abu Raja’ Al-‘Atharidi. Para salaf membaca Al-Qur’an di dalam shalat dan selainnya.” (Lathaif Al-Ma’arif: 221)

Lihatlah Amirul Mukminin ‘Utsman bin ‘Affan –radhiyallahu ‘anhu– bagaimana beliau bersama Al-Quran di bulan Ramadhan. Diriwayatkan bahwa beliau menghidupkan seluruh malamnya. Beliau membaca Al-Quran di setiap rakaat shalat yang beliau kerjakan.

Ini dia shabat Ubai bin Ka’b –radhiyallahu ‘anhu– beliau mampu mengkhatamkan Al-Qur’an di setiap delapan harinya. Sementara shabat Tamim Ad-Dari mampu mengkhatamkannya dalam setiap pekannya.

Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i –rahimahullah -, bahkan di bulan berkah ini mampu mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak enam puluh kali selain Al-Qur’an yang beliau baca di waktu shalat. Begitu pula Imam Abu Hanifah –rahimahullah–.

Adalah Qatadah –rahimahullah– senantiasa mengkhatamkan Al-Qur’an setiap pekan. Jika datang bulan Ramadhan, beliau mampu mengkhatamkannya setiap tiga malam dan di sepuluh hari terakhirnya beliau mampu mengkhatamkannya di setiap malamnya.

Diriwayatkan bahwa Al-Aswad –rahimahullah– mengkhatamkan Al-Qur’an dalam setiap dua malam di bulan Ramadhan.

Diriwayatkan pula bahwa Ibrahim An-Nakha’i –rahimahullah–melakukan hal itu (mengkhatamkan Al-Qur’an dalam setiap dua malam) khusus di sepuluh hari terakhir Ramadhan saja, sedangkan untuk sisa bulannya dalam tiga malam.

Disebutkan pula bahwa Qatadah –rahimahullah– biasa mengajar Al-Qur’an di bulan Ramadhan.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button