OASE

Ramadhan Bulan Syukur

Allah ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyr: 19).

Selain itu, orang yang tidak bersyukur berarti orang yang kufur kepada nikmat Allah. Allah SWT mengancamnya dengan azab yang pedih. Maka hukumnya haram.

Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim: 7).

Allah ta’ala mengecam orang-orang yang ingkar nikmat dengan firman-Nya yang diulang-ulang di berbagai ayat dalam surat Ar-Rahman, “Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Bahkan Allah ta’ala memerintahkan Rasul-Nya untuk mengatakan atau menceritakan nikmat-Nya kepada orang lain dalam tujuan bersyukur kepada Allah. Hal ini sebagai bagian dari ungkapan rasa syukur kepada Allah ta’ala.

Allah ta’ala berfirman, “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).” (Adh-Dhuha: 11).

Jadi, nikmat Allah ta’ala berikan kepada kita tidak boleh disimpan atau disembunyikan, apalagi diingkari. Nikmat ini harus dibicarakan dan disampaikan kepada orang lain untuk bersyukur kepada Allah ta’ala.

Keutamaan Bersyukur

Banyak keutamaan orang yang bersyukur. Di antaranya:

Pertama: Ditambahkan nikmat oleh Allah ta’ala. Orang yang bersyukur kepada Allah ta’ala atas nikmat Allah ta’ala berikan kepadanya, maka Allah ta’ala akan menambahkan nikmatnya kepadanya. Allah ta’ala berfirman: “Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) untuk kalian.” (Ibrahim: 7).

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button