DAERAH

Ruju’ Ilal Haq, Tajul Muluk dan Ratusan Warga Syiah Sampang Jadi Muslim Sunni

Tajul menambahkan, keputusan ini telah disampaikan secara terbuka kepada Pemda Sampang dan aparat terkait sejak Maret lalu. Namun rencana untuk kembali ke ajaran Aswaja sudah muncul sejak dua tahun lalu.

“Kami butuh proses panjang, tidak segampang itu meyakinkan teman-teman, karena ini menjadi sebuah keyakinan,” kata Tajul.

“Sekarang ini sudah menjadi kesepakatan bersama kami. Tidak ada tekanan dan tertekan karena ini inisiatif saya sendiri,” kata Tajul saat ditanya apakah ada tekanan dalam mengambil keputusan.

Apakah ada pengikutnya yang kecewa dengan keputusan ini, Tajul mengiyakan karena ada dari mereka yang telah berkorban nyawa, harta, terluka fisik hingga dipenjara.

“Sudah ada 80 persen yang siap [dibaiat], dan rencananya di Sampang, waktunya belum ditentukan tergantung Bapak Bupati,” ujar Tajul.

Tajul berharap agar ia dan pengikutnya yang mengungsi dari Sampang dapat kembali ke Madura.

“Ke depan semua bisa selesai, yang terputus bisa tersambung, dan yang rusak bisa diperbaiki, itu saja,” tutupnya.

Ormas Syiah di Indonesia, Ahlul Bait Indonesia (ABI) melihat keputusan yang diambil Tajul Muluk merupakan hal yang wajar karena merupakan bentuk kebebasan beragama. Ia berharap jika keputusan tersebut diambil bukan karena adanya tekanan.

“Kami terus melakukan pendampingan hingga Maret kemarin. Karena ada perubahan dari Tajul Muluk sendiri dan menginstruksikan jemaahnya untuk tidak berhubungan dengan ABI, sejak itu terhenti, tidak ada pendampingan dan komunikasi lagi, saya tidak tahu dilatarbelakangi apa,” kata pengurus ABI Jawa Timur, Ali Ridho Assegaf.

Saat ini, terdapat sekitar 83 kepala keluarga yang terdiri dari 349 jiwa yang menempati Rusunawa di Sidoarjo, dan dari jumlah tersebut akan ada sekitar 300 orang dewasa yang akan menjalani baiat.

Jumlah itu berkurang dibandingkan sebelumnya yang mencapai 2.035 jiwa.

sumber: bbc news indonesia

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button