NUIM HIDAYAT

Seandainya Dunia Memeluk Al-Qur’an

Sebagai seorang pendidik, Rasulullah hebat. Bagaimana Rasul mendidik para sahabat sehingga mereka menjadi ahli ilmu dan pemimpin. Bagaimana beliau mendidik sahabat agar menjadi orang yang tawadhu, empati kepada orang lain, suka bersedekah, suka persatuan dan lain-lain.

Rasulullah juga sukses dalam mendidik anak-anaknya. Lihatlah bagaimana Fatimah, menjadi ‘perempuan yang hebat’ saat itu. Selain itu, Rasul juga berhasil mendidik istri-istrinya sehingga menjdi keluarga yang bahagia, keluarga yang sakinah.

Sebagai seorang pemimpin, Rasulullah menunjukkan kepemimpinan yang sejati. Para ahli sejarah di Barat mengakui kehebatan kepemimpinan Rasul dan pengaruhnya yang hebat di dunia. Maka jangan heran seorang sejarawan Barat menempatkan Rasul nomor satu sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di dunia diantara 100 tokoh dunia.

Rasulullah memimpin dengan ucapan dan tindakan yang selaras. Bandingkan dengan pemimpin saat ini yang kebanyakan tidak satu antara ucapan dan perbuatan (bohong). Rasulullah memberikan teladan yang hebat dalam kepemimpinan.

Kasih sayang kepada orang miskin, ia praktikkan sendiri, sehingga para sahabat menirunya. Kasih sayangnya kepada perempuan ia praktekkan, sehingga para sahabat yang tadinya ada yang melecehkan perempuan, menjadi menghormati perempuan.

Rasul memberikan keteladan dalam melawan kezaliman. Beliau tidak gentar melawan musuh-musuh Islam, meski nyawa taruhannya. Rasulullah banyak memimpin peperangan langsung di depan arena. Bandingkan dengan para jenderal yang kebanyakan duduk di belakang meja, sementara prajurit mempertaruhkan nyawanya.

Rasul menunjukkan teladan dalam kesederhanaan. Rasulullah tidak hidup kaya raya atau hedonis. Rasulullah hidupnya sederhana. Bila ia punya harta, seringkali disedekahkannya. Kalau beliau kehabisan harta, maka ia menyeru sahabat untuk bersedekah. Rasulullah ‘tidak pernah menolak’ orang yang minta bantuan kepadanya.

Sebagai seorang suami, keteladanan Rasul luar biasa. Beliau tidak pernah menyakiti istrinya. Beliau bila di rumah, senantiasa membantu pekerjaan istrinya. Beliau juga sayang kepada anak-anak. Bahkan kadang-kadang anak ‘digendongnya dalam shalat’. Rasulullah melarang umatnya untuk menyakiti anak-anak, baik dalam perang maupun damai.

Sebagai seorang guru, Rasul juga luar biasa. Beliau melakukan lebih dulu, sebelum mengatakannya. Rasul menyuruh para sahabat tahajud, maka Rasulullah telah melaksanakan tahajud lebih dulu. Rasul menyuruh para sahabat cinta ilmu, maka Rasulullah lebih dulu cinta ilmu.

Kesempurnaan akal Rasulullah yang dibimbing wahyu itu, benar-benar dilihat para sahabat sehingga para sahabat sangat setia kepada Rasulullah. Bandingkan dengan para guru sekarang, yang banyak hanya pintar ngomong tapi perbuatannnya kacau.

Sebagaimana Al-Qur’an, pribadi Rasulullah dikaji dari masa ke masa, dan selalu menemukan hal-hal yang indah dan menarik dalam kajian para ahli ilmu. Rasulullah memang jiwanya Al-Qur’an. Rasul adalah Al-Qur’an yang hidup, Al-Qur’an yang berjalan.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button