NASIONAL

Semprot Kapitra PDIP, Andre Rosiade: Nggak Tahu Apa-apa tapi Sok Tahu

Jakarta (SI Online) – Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani tentang Sumatera Barat menuai kontroversi karena dinilai menyinggung masyarakat setempat.

Elite PDIP pun pasang badan membela Puan dari serangan yang mencibir putri Megawati Soekarnoputri itu. Salah satunya politisi ‘anyaran’ di PDIP, Kapitra Ampera.

Kapitra berdebat dengan Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade. Dua politikus itu menyampaikan argumennya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Kamis, 3 September 2020.

Perdebatan ini diawali dari penjelasan Kapitra bahwa maksud Puan hanya ingin memperkuat dan mengingatkan masyarakat Sumbar bahwa Pancasila sebagai produk yang harus dijaga. Kata dia, masyarakat Sumbar diharapkan agar tetap konsisten menjaga Pancasila.

“Karena Sumbar juga yang merupakan pelopor kemerdekaan agar tetap konsisten,” kata Kapitra, yang dilansir Viva.co.id, Jumat, 4 September 2020.

Kapitra pun menuding ada kelompok masyarakat tertentu di Sumbar punya kecenderungan melupakan Pancasila dan mau menggantikan dengan ideologi lain. Ia bilang kondisi ini tak bisa ditutupi. Dia pun siap menunjuk kelompok yang dimaksudnya itu.

“Kita tak boleh tutup mata, bahwa beberapa tahun belakangan ini, ada kelompok-kelompok di Sumatera Barat itu yang punya kecenderungan, yang punya dugaan ingin melupakan Pancasila sebagai suatu ideologi dan ingin menggantikan dengan ideologi lain,” ujarnya.

Bagi Kapitra, pernyataan Puan jangan terlalu dipersepsikan berlebihan. Ia merasa bisa menyampaikan pernyataan karena mengetahui soal Sumbar.

“Jadi, saya pikir enggak usah ke mana-mana. Enggak usah lebay jadi polemik yang berujung,” tuturnya.

Andre Roside pun merespons. Ia menekankan secara pribadi tak ada masalah dengan pernyataan Puan Maharani. Namun, ia mengaku risih dengan sejumlah politikus PDIP seperti Kapitra yang tiba-tiba reaktif menyampaikan pernyataan seolah-olah sok mengetahui Sumbar dan menyerang unsur kelompok masyarakatnya secara negatif.

“Saya mengkritisi pernyataan-pernyataan selanjutnya dari politikus PDIP. Yang enggak tahu apa-apa tapi sok tahu. Enggak tahu Sumatera Barat tiba-tiba komentar orang Sumatera Barat semangat kehidupan berbangsa menurun, semangat Pancasila menurun,” tutur Andre.

Anggota DPR RI itu pun meminta agar PDIP menegur kadernya seperti Kapitra yang terlalu bicara melantur soal Sumbar. Ia pun bicara bernada keras saat Kapitra terus memotong pembicaraannya.

“Jangan merasa lebih senior dan tahu segala-galanya orang bicara dipotong,” ujar anggota DPR itu.

Kata Andre, ia saat ini sedang berada di Kota Solok, Sumbar. Alasan ia datang ke Sumbar sejak Kamis pagi, 3 September 2020 karena banyak masyarakat di daerah pemilihannya yang komplain soal pernyataan elite PDIP.

Menurutnya, elite PDIP termasuk Kapitra lebih baik mencari solusi dari persoalan krisis imbas pandemi Corona COVID-19. Hal ini lebih penting ketimbang menyampaikan pernyataan yang memecah persatuan dan tak penting.

“Kami ini orang Sumatera Barat loyal sama NKRI. Kami ini cinta terhadap Pancasila. Jangan Anda sebut, kami tak cinta terhadap Pancasila,” ujar Andre.

Figur Puan jadi perhatian karena pernyataannya saat berikan rekomendasi ke pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni.

“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila,” ujar Puan dalam acara tersebut.

red: farah abdillah
sumber: viva.co.id

Artikel Terkait

Back to top button