NUIM HIDAYAT

Surat Terbuka untuk Presiden Joe Biden

Hanya Al-Qur’an yang ada kalimat bahwa Allah melihat yang tampak dan tersembunyi. Hanya Al-Qur’an yang ‘kalimat awalnya’ manusia harus percaya pada yang ghaib (yang tersembunyi). Ciri manusia terbaik (takwa) menurut Al-Qur’an adalah mereka yang iman kepada yang ghaib, menegakkan shalat, menginfakkan hartanya, mereka yang mengimani ‘kitab-kitab’ Allah dan mengimani hari akhirat.

Jadi dalam Islam, mereka yang belajar politik, harus belajar tasawuf. Harus belajar Al-Qur’an.

Di Al-Qur’an lah tertera jelas, bagaimana masyarakat diatur politiknya secara baik. Tujuan manusia di dunia ini adalah untuk memakmurkan bumi, bukan untuk saling membunuh sesamanya. Sebagaimana filsafat Barat yang manyatakan homo homini lupus, kehidupan manusia adalah seperti kehidupan hewan dan seterusnya.

Al-Qur’an menunjukkan bagaimana tentang keragaman penguasa. Penguasa yang jahat adalah seperti Firaun. Penguasa yang baik adalah seperti Nabi Sulaiman atau ‘Ratu Balqis’.

Di dalam Al-Qur’an ada kisah-kisah terbaik. Kisah-kisah itu dikisahkan dengan ringkas, tapi mengandung hikmah yang mendalam.

Kisah Nabi Musa mendapat ilmu tentang masa depan, kisah Nabi Musa berhadapan penguasa, kisah Nabi Yusuf tentang proses menjadi pemimpin, kisah kelahiran Nabi Isa yang menakjubkan dan lain-lain. Kata-kata dalam Al-Qur’an mengandung sastra yang tinggi, bagi mereka yang memahami bahasa Arab.

Maka jangan heran heran selalu muncul ilmu tafsir di setiap zaman. Karena dalam Al-Qur’an ada makna tersirat dan makna tersurat. Para cendekiawan atau ulama tidak akan kenyang bila menggali Al-Qur’an.

Bapak Presiden,

Sebenarnya bukan hanya politik perlu ilmu tasawuf, semua ilmu perlu diintegrasikan dengan ilmu tasawuf. Ilmu ekonomi misalnya. Bila ekonomi tidak dicampur dengan tasawuf, yang terjadi adalah ketamakan. Yang terjadi kerakusan. Tidak peduli dengan kondisi sekitar, yang penting bisnisnya besar dan terus membesar. Sementara bisnis-bisnis tetangganya tumbang berguguran.

Ekonomi yang terlepas dari tasawuf menyebabkan adanya penipuan, pencurian dan hal-hal yang mudharat bagi manusia. Riba dan pajak adalah contoh nyata ekonomi yang dilepaskan dari tasawuf. Sedangkan zakat dan sedekah adalah contoh ekonomi yang dipadukan dengan tasawuf.

Budaya yang dilepaskan dari tasawuf menjadi budaya liar. Tarian telanjang, film-film ‘horror atau sadis’, lukisan porno, LGBT, musik dengan syair-syair jorok dan lain-lain.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button