NUIM HIDAYAT

Surat Terbuka untuk Presiden Joe Biden

Tapi begitulah kalau nafsu kuasa sudah bergejolak dalam pribadi manusia, maka apapun dilakukannya untuk mengejar nafsunya itu. Membunuh ribuan orang, mengusir jutaan orang dari tanah airnya bukan sebuah kesalahan. Tentara-tentara Israel tidak ada dalam hatinya belas kasihan lagi.

Anehnya mereka mendasari kekejamannya itu dengan lindungan kitab suci Yahudi. Mereka adalah pewaris tanah Palestina. Mereka merasa ‘Nabi Musa mendukung mereka’. Padahal Nabi Musa jauh dari sikap kejam, sebagai bangsa Iasrel saat ini. Penguasa Israel sekarang seperti Firaun pada masanya, bukan seperti Nabi Musa pada masanya.

Maka bila Amerika terus mendukung Israel, maka Amerika akan terus dimusuhi kaum Muslim di dunia. Dan bahkan bukan hanya Muslim, mereka yang menggunakan akal dan hatinya dalam membaca sejarah, bisa dipastikan akan benci pada Israel dan Amerika. Dunia tahu, bahwa tanpa dukungan Amerika, Israel hanya seperti anak kecil yang tinggal di perahu yang oleng karena ombak keras yang menerpanya. Anak kecil itu tidak bisa berenang, jadi anda bisa menebak sendiri apa yang terjadi kemudian…

Pak Presiden,

Saya tahu bahwa biang kerok dari peperangan di dunia ini karena ilmu politik yang diajarkan di berbagai kampus dunia. Ilmu politik yang mengajarkan tentang bagaimana kekuasaan dan bagaimana mengejar dan mempertahankannya.

Ilmu politik yang dilepaskan dari tasawuf. Tahukah bapak presiden apa itu ilmu tasawuf itu? Itu adalah ilmu psikologi Islam. Itu adalah ilmu yang paling sulit mengamalkannya. Tasawuf adalah amalan batin. Amalan yang tidak terlihat manusia. Amalan yang terlihat oleh dirinya sendiri dan Tuhan Yang Esa (Allah).

Bila kaum politisi ingin selalu memamerkan apa yang dilakukannya, maka kaum sufi ingin menyembunyikannya. Bila politisi dengan tepuk tangan manusia, maka kaum sufi tidak peduli, mau ada tepuk tangan atau tidak dia terus berbuat baik.

Bila politisi ingin fotonya dipajang dimana-mana, maka kaum sufi khawatir kalau fotonya dipajang, sementara dia tidak sehebat itu.

Bila politisi ingin kebaikannya diekspos besar-besaran di media massa, kaum sufi ingin kebaikannya yang tahu dirinya dengan Tuhannya semata.

Maka waktu perang Irak, saya tidak heran ketika itu Bush menggendong anak kecil, atau tentara Amerika berbuat baik terhadap tawanan Irak, diekspos di media massa. Media massa bisa digunakan untuk menipu, bisa juga digunakan untuk kebaikan. Dalam hal ini media massa ingin menipu dunia, bahwa yang baik itu Amerika yang Kristen dan yang buruk itu masyarakat Irak yang Muslim.


Kalau kita ingin membenahi politik (dunia) ini, maka yang pertama dibenahi adalah ilmu politik. Ilmu politik harus diajarkan bebarengan dengan ilmu tasawuf. ‘Sedihnya’ hanya Islam yang mengajarkan itu. Hanya Islam yang bisa menyatukan politik dan tasawuf.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button