RESONANSI

Tatkala Mudik Tiada Lagi PPKM

Mereka harus rela terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang panjang, antrian berkilo-kilo meter dan memakan waktu tidak sebentar. Semua itu bagi para pemudik membawa kesan tersendiri walaupun bersifat sementara tentunya.

Pertanyaannya, sudahkah jauh-jauh hari kita lakukan segala persiapan kepulangan kita ke kampung Akhirat sebagaimana persiapan para pemudik pulang kampung mudik lebaran? Padahal, kepulangan kita ke kampung Akhirat tentu lebih membutuhkan persiapan dan bekal iman dan amal shaleh yang lebih dari cukup karena kita tidak akan pernah kembali ke alam dunia lagi, tidak seperti halnya pulang ke kampung halaman yang sifatnya sementara.

Mudik kita ke kampung halaman pada hari “H”-nya bisa direncanakan dan sewaktu-waktu bisa dibatalkan, sedangkan mudiknya kita ke kampung Akhirat yang diawali dengan kematian tidak bisa direncanakan hari “H”-nya tapi merupakan sebuah kepastian yang pasti terjadi, yang mungkin kematian itu bisa terjadi sesaat lagi, esok, lusa, beberapa bulan atau beberapa tahun lagi. Wallahu a’lam.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang senantiasa ingat akan tujuan akhir hidup kita, sehingga kita tidak akan lalai terhadap apa yang sudah menjadi cita-cita hidup kita yakni meraih kebahagiaan hidup di Akhirat.

Semoga pula, seluruh amaliah ramadhan yang telah kita tunaikan dapat menjadi sarana atau wasilah untuk kita bisa memperoleh rahmat dan ampunan-Nya. Amin !

Taqabbalallaahu Minna Waminkum

Wallahu a’lam bish-shawab.

Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button