Retno Klaim Indonesia Negara Pertama Penolak Rencana Israel Aneksasi Palestina
Jakarta (SI Online) – Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, menyampaikan bahwa saat rencana aneksasi Israel diumumkan, Indonesia menjadi negara pertama yang menyampaikan penolakan terhadap rencana tersebut.
Hal ini disampaikannya dalam webinar Internasional “Stop Israel’s Imperialism” yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (16/07).
“Saya sendiri langsung mengirim surat kepada 40 negara kunci, yaitu negara anggota dewan keamanan PBB, Sekjen PBB, Presiden sidang umum PBB, Ketua kelompok G77, Presiden Gerakan Non Blok, dan Sekjen Liga Arab,” kata Retno.
Baca juga: MUI Kutuk Aneksasi Israel di Tanah Palestina
Ia menyampaikan bahwa isi dari surat tersebut adalah ajakan kepada setiap negara untuk menolak rencana aneksasi Israel yang dinilai ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.
Menurutnya, surat yang dikirimnya justru mendapat respon positif dari hampir setiap negara dan mereka menerima ajakan untuk menolak aneksasi Israel.
Rencana aneksasi Israel betul-betul telah mengancam eksistensi Palestina sebagai bangsa. Walaupun saat ini agenda aneksasi tidak jadi dilakukan, tapi menurutnya ini hanya mengalami penundaan akibat adanya pressure internasional terhadap Israel.
“Walaupun aneksasi formal tidak jadi dilakukan oleh Israel bukan berarti agenda ini menghilang dari rencana Israel. Oleh karena itu, persatuan diantara kita harus kita perkuat Untuk Palestina. Dunia harus bersatu,” ujar Retno dengan tegas.
Tanpa aneksasi, menurutnya Palestina sudah mengalami De Facto Annexation selama ini. Jika ini tidak dihentikan, maka akan menimbulkan preseden buruk pada tatanan Internasional, dan kedepan akan menjadi legitimasi bagi negara-negara kuat untuk bisa mencaplok negara-negara yang lemah.
Bersama dengan Tunisia dan Afrika Selatan, Indonesia menggagas diadakannya pertemuan antar menteri dewan keamanan PBB pada bulan Juni lalu.