Tolak Perayaan Asyura Versi Syiah, Ketua DDII Jabar: Sesat dan Menyesatkan
Bandung (SI Online) – Bagi penganut paham Syiah, bulan Muharam menjadi momen untuk memperingati perayaan Asyura tetapi versi ajaran dan pemahaman kaum Syiah.
Menanggapi hal ini Ketua Dewan Da’wah (DDII) Jawa Barat, Ustaz Muhammad Roin menyampaikan Syiah bukan Islam dan ajaran sesat sesuai berdasarkan Fatwa MUI tahun 1984 tentang paham Syiah dan hasil Ijtima Ulama Indonesia tahun 2006 yang berisikan taswiyatul manhaj berdasarkan Ahlussunnah Wal Jama’ah .
“Setidaknya ada 10 kriteria pedoman penetapan aliran sesat yang disahkan dalam forum Rakernas MUI tahun 2007, menjelaskan bahwa ajaran Syiah sesat dan menyesatkan. Salah satu keyakinan Syiah adalah memperingati hari raya mereka yaitu Asyura yaitu tanggal 10 Muharam yang pada prinsip sebetulnya mereka sedang memanipulasi sejarah dan untuk memupuk rasa benci umumnya kepada kaum muslimin Sunni, dan Indonesia ini pemeluk Islam Ahlussunnah Wal Jamaah dan sebagaimana yang kita ketahui Syiah kiblatnya ada di Iran,” ungkapnya di Bandung, Kamis (12/08/2021).
Ustaz Roin menambahkan bahwa di Jabar sendiri khususnya di Wilayah Bandung Raya ada beberapa titik yang biasa merayakan Asyura Syiah yaitu di Kawasan Kiaracondong (IJABI), kedua di jalan kembar Bandung (ABI), ketiga ada di Gegerkalong yang dicampur dengan kabuyutan Sunda (Aljawad), dan di Ciwastra juga di Pasir Honje Cimenyan.
“Biasanya ditempat-tempat itu orang-orang Syiah di Bandung itu merayakan acara Asyuro tentu saja Asyura versi mereka yang tidak sesuai dan menyimpang dari ajaran Islam karena memang mereka itu bukan dari bagian Islam,“ tegasnya.
Untuk mengantisipasi situasi yang tidak kondusif di masyarakat dirinya dan ormas Islam serta komunitas dakwah lainnya meminta kepada pihak pemerintah dan aparat keamanan baik dari provinsi Jawa Barat ataupun Kota Bandung untuk tidak memberi izin kepada kaum Syiah untuk merayakan Asyura Syiah.
“Hal ini karena di dalamnya ada unsur penistaan terhadap ajaran Islam. Apabila mereka pihak Syiah masih dibiarkan memaksakan keinginanya maka ini akan berpotensi terjadi konflik horizontal di tengah tengah masyarakat,” jelasnya.
Selain itu ia mengajak kepada kaum muslimin dan masyarakat umumnya untuk tidak ikut atau jangan mau diajak ikut acara perayaan Asyura yang diselenggarakan oleh kaum Syiah baik secara virtual (online) apalagi datang atau hadir di acara mereka karena bisa terbawa sesat, selain itu juga melanggar aturan pemerintah yang telah ada.
rep: Suwandi