Begini Cara Membedakan Ayat Makkiyah dan Madaniyah
Ayat Al-Qur’an yang turun sebelum hijrah atau saat Nabi berada di Makkah disebut ayat Makkiyah. Sedangkan ayat Al-Qur’an yang turun ketika di Madinah disebut Madaniyah.
Lalu bagaimana cara membedakan Makkiyah dan Madaniyah pada surat dan ayat Al-Qur’an?
Para ulama Al-Qur’an membedakan ayat berdasarkan tempat turunnya. Bahkan mereka juga mengumpulkan antara waktu, tempat serta pola kalimat dari ayat Al-Qur’an. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an dari kesalahan penafsiran.
Karenanya dapat dilihat pada kondisi masyarakat Makkah saat Rasulullah menyampaikan risalah kenabian. Sebagian masyarakat Makkah menolak bahkan ada yang menentang dengan tindakan di luar batas.
Bahkan kondisi masyarakat Arab sebelum Islam datang begitu memperihatinkan, di mana perang antarsuku, perampokan dan penyerang sering terjadi. Tak heran saat Al-Qur’an diturunkan di tengah-tengah kultur sosial masyarakat demikian terjadi penolakan baik secara halus maupun keras.
Namun, agak sulit untuk melacak dan mengidentifikasi secara pasti mana ayat Makkiyah dan mana ayat Madaniyah. Hal tersebut karena urutan tertib ayat tidak mengikuti kronologi waktu turunnya ayat itu sendiri.
Meskipun disebut dengan surat Makkiyah, tidak berarti seluruh ayat pada surat tersebut turun di Makkah. Begitu juga jika salah satu surat digolongkan Madaniyah, tidak berarti keseluruhan ayat pada surat tersebut turun di Madinah.
Penamaan surat tersebut dikarenakan mayoritas ayat yang turun pada surat tersebut Makkiyah atau Madaniyah. Karenanya koleksi mushaf para sahabat, ada yang di antaranya ditulis berdasarkan kronologi turunnya ayat (tartib nuzul). Akan tetapi semuanya telah dibakar saat adanya standardisasi Mushaf Utsmani.
Tentu saja tindakan standardisasi Al-Qur’an yang dipelopori Umar bin Khattab dan masih berlangsung sampai masa Utsman bin Affan ini agar umat Muslim generasi selanjutnya tidak bingung dengan adanya berbagai macam model susunan mushaf Al-Qur’an.
Merujuk pada kitab Mabâhits fî Ulûmil Qur’an karya Syekh Manna Al-Qathathan, jumhur ulama memiliki tiga cara membedakan Makkiyah dan Madaniyah pada surat dan ayat Al-Qur’an yang perlu diperhatikan para pengkaji Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut: