Sebut Indonesia Produk Ijtihad, Mahfud MD: Sah Secara Syar’i
Jakarta (SI Online) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan Indonesia merupakan negara pluralis yang sudah memenuhi kaidah negara menurut fikih Islam, sehingga menurutnya sudah sah secara syar’i.
“Indonesia adalah produk ijtihad para ulama sesudah berjuang dan sudah sah secara syar’i,” kata Mahfud dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Ahad (12/06) seperti dilansir ANTARA.
Dia menegaskan Indonesia bukan negara agama, melainkan negara yang berdasarkan pada Ketuhanan yang Maha Esa, dimana semua agama dan pemeluk agama dilindungi untuk beribadah.
“Negara Indonesia menurut fikih Islam sudah memenuhi kaidah negara, yaitu menjaga dan melindungi beragama, menjaga keselamatan jiwa warganya, menjaga hak atas harta, menjaga kemurnian akal, dan menjaga kesucian keturunan,” jelas Mahfud saat mengisi ceramah dan dialog di Masjid Al-Ikhlash di Amsterdam, Sabtu (11/06/2022).
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat Indonesia di negara asing dan kelompok diasporanya, khususnya di Belanda, harus mempunyai rasa cinta dan tanggung jawab kepada bangsa dan menjaga negara Indonesia dengan segala ideologinya.
Mahfud MD menggelar acara pertemuan dan dialog bersama masyarakat dan diaspora Indonesia di Amsterdam, tepatnya di pusat kebudayaan Indonesia (Indonesisch Cultureel Centrum), dimana di dalamnya terdapat Masjid Al-Ikhlash yang dikelola oleh Perhimpunan Pelajar dan Mahasiswa Eropa (PPME) Amsterdam.
Mengutip Imam Al Ghazali, Mahfud mengatakan beragama dan bernegara adalah saudara kembar, sehingga keduanya tidak akan terlaksana jika salah satunya tidak benar.
Menurut dia, bahkan Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan bahwa NKRI adalah darul mitsaq atau negara hasil kesepakatan, sedangkan Muhammadiyah mengatakan NKRI adalah darul ahdi wa al syahadah atau negara hasil perjanjian dan tempat mengisi dengan pembangunan berdasarkan perbedaan-perbedaan.
Dengan demikian, menurut dia negara berdasarkan Pancasila itu sudah sah secara syar’i, bahkan sudah sama dengan Piagam Madinah pada zaman Nabi Muhammad Saw.
“Secara fiqh bernegara, Indonesia negara yang pluralis karena diciptakan Allah berbeda-beda; dan kalau kita bersatu, insyaallah Indonesia makmur,” ujarnya.
Sumber: ANTARA