INTERNASIONAL

Tim Medis MER-C: Pembicaraan Genjatan Senjata Berlangsung, Namun Kekejaman Israel Tidak Berkurang

Gaza (SI Online) – Liason Officer Emergency Medical Team (EMT) MER-C Marissa Noriti mengatakan, meski saat ini pembicaraan genjatan senjata sedang berlangsung, namun kekejaman Israel di Jalur Gaza tidak berkurang.

“Di tengah pembicaraan genjatan senjata yang sedang berlangsung, kekejaman Israel terhadap warga gaza tidak berkurang sedikit pun,” ujar Marissa yang saat ini masih bertahan di Jalur Gaza.

Ia mengatakan, Kementrian kesehatan Palestina pada Ahad (5/1) melaporkan serangan Israel kembali menyebabkan korban dengan 48 syahid, 75 terluka.

Pada senin serangan Israel di beberapa lokasi antara lain Kamp Pengungsian Bureji, Sheikh Ridwan Rafah, yang mengakibatkan 28 orang syahid. Dan pada Rabu, Wakil Menteri Kesehatan Palestina melaporkan terdapat 17 syuhada, 13 diantaranya anak dan wanita, di kamar mayat Nasser Hospital.

Sejak awal tahun lebih dari 250 warga Gaza syahid dan sejak agresi 7 Oktober 2023, ada 1058 pekerja medis yang telah dibunuh penjajah Israel dan 450 lainya ditahan.

“Terbaru, kabar menyedihkan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dr. Hussam Abu Safiya saat ini ditahan di Sde Teyman, penjara yang dikenal dengan penyiksaan yang sangat kejam, yang telah mengakibatkan salah satu tenaga kesehatan, dr. Adnan Albursh, tewas dan bahkan hingga saat ini jenazahnya belum diserahkan pihak Israel ke pemerintah Gaza,” ujarnya.

Marissa mengatakan, krisis bahan bakar semakin memburuk karena penjajah Israel mempersulit izin bantuan kemanusiaan masuk Gaza termasuk suplai bahan bakar, yang sering terjadi ketika akhirnya bantuan diizinkan masuk maka pihak Israel akan menginstruksikan sekelompok orang untuk melakukan pencurian dan perampokan terhadap bantuan kemanusiaan tersebut di bawah perlindungan militer Israel, hal ini diungkap oleh Kementrian kesehatan Palestina.

“Bahkan mereka melakukan penembakan terhadap konvoi Program Pangan Dunia PBB (WFP) yang terdiri dari delapan staf dengan 3 kendaraan anti peluru, padahal telah mendapatkan clearance. Kurang lebih 16 peluru ditembakkan ke kendaran AV, beruntung tidak ada korban,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, serangan di area Rumah Sakit Indonesia juga mengakibatkan salah satu perawat Nour Al Moqayyad terluka cukup parah di kepala.

Menurut informasi terbaru, RS Indonesia telah menerima pasokan air, makanan, sejumlah obat-obatan dari Kementrian Kesehatan Palestina. Namun suplai yang ada sekarang hanya bertahan beberapa hari saja. Saat ini ada delapan pasien, sembilan pekerja medis dan 4 anak-anak masih yang masih bertahan di RS Indonesia.

Oleh karena itu Marissa menegaskan dibutuhkan akses bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan untuk mendukukung eksistensi rumah sakit di Gaza Utara yang sangat diperlukan oleh ribuan penduduk yang masih bertahan saat ini. [ ]

Artikel Terkait

Back to top button