Ramadhan, Madrasah Pembersihan Jiwa

Ramadhan adalah bulan pembersihan jiwa. Selama sebulan penuh ia mendidik kita agar jiwa kita taat kepada Allah. Meski tidak ada manusiapun yang melihat, kita tetap takut makan dan minum yang bisa membatalkan puasa.
Di bulan mulia ini kita ringan untuk melaksanakan shalat malam 11 atau 23 rakaat. Diharapkan dengan sebulan penuh shalat tarawih ini, maka di bulan-bulan lainnya kita juga menjadi ringan untuk shalat malam.
Di bulan suci ini kita ringan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an minimal sekali. Diharapkan di bulan-bulan lainnya kita terus membiasakan diri membaca Al-Qur’an, minimal beberapa lembar.
Di bulan Ramadhan ini kita ringan untuk bersedekah karena pahala yang berlipat ganda. Di bulan-bulan lainnya kita diharapkan juga ringan untuk bersedekah.
Di bulan Ramadhan ini kita ringan berpuasa sebulan penuh lamanya. Di bulan-bulan lainnya diharapkan kita juga bisa berpuasa minimal tiga hari dalam sebulan.
Di bulan suci ini kita dilatih untuk menahan syahwat, berbohong, menfitnah dan hal-hal yang buruk lainnya. Diharapkan kebiasaan baik ini akan terbawa di bulan-bulan lainnya.
Itulah diantara hikmah penguatan atau pembersihan jiwa selama bulan Ramadhan. Jiwa kita menjadi kuat dan bersih dalam berhubungan dengan Allah Yang Maha Pencipta. Dengan jiwa yang bersih ini maka hidup akan terasa lapang dan hidup menjadi Bahagia.
Seperti diketahui manusia dalam hidup ini mempunyai tiga kekuatan. Pertama, kekuatan materi (quwwatul madiyah). Kekuatan ini adalah kekuatan yang paling lemah. Tapi kekuatan ini menjadi andalan bagi orang kafir atau orang yang tidak percaya agama. Mereka mengandalkan kekuatan fisik atau materi untuk menguasai dunia. Lihatlah Amerika menggunakan kekuatan militernya untuk menaklukkan Irak dan Afghanistan (gagal). Begitu juga Israel mengandalkan kedigdayaan militernya untuk menghancurkan Gaza Palestina.
Kedua, kekuatan semangat (quwwatul ma’nawiyah). Kekuatan ini dimiliki juga oleh orang Muslim dan kafir. Kita bisa melihat bagaimana kekuatan Vietnam untuk Merdeka melawan penjajah Amerika. Amerika meski punya persenjataan yang hebat, ternyata kemudian harus takluk dan kalah dalam menghadapi pasukan Vietnam dengan senjata yang sederhana. Semangat yang dimiliki pasukan Vietnam lebih tinggi dari semangat pasukan Amerika.
Ketiga, kekuatan ruhiyah (quwwatur ruhiyah). Kekuatan hubungan dengan Allah ini hanya dimiliki kaum Muslim. Kekuatan ini sangat dahsyat dan sanggup mengalahkan kekuatan materi dan kekuatan semangat. Kekuatan ruhiyah ini akan senantiasa menyala dan tidak takut menghadapi kematian. Inilah rahasia kekuatan yang dimiliki pasukan Hamas dalam menghadapi pasukan Israel. Pasukan zionis lari terbirit-birit bila menghadapi face to face dengan pasukan Hamas. Dalam peperangan 2024 kemarin, selain pasukan Israel banyak dilanda stress, mereka juga banyak yang bunuh diri setelah peperangan.
Kekuatan ruhiyah ini juga dimiliki pahlawan-pahlawan Islam di tanah air Ketika melawan penjajah kafir Portugis dan Belanda. Semangat Allahu Akbar selalu menyala menjadikan pahlawan Indonesia tidak takut mati meski hanya bersenjata bambu runcing, keris atau senjata sederhana lainnya. Mereka tidak gentar menghadapi pasukan Belanda yang dilengkapi dengan tank, pesawat dan senjata otomatis lainnya. Dengan semangat jihad yang tinggi akhirnya Belanda pun terusir dari tanah air.
Dalam era modern sekarang, semangat ruhiyah ini mesti terus ditumbuhkan. Kekuatan hubungan dengan Allah menjadikan seorang pelajar tak kenal Lelah dalam mencari ilmu. Begitu juga bagi seorang dai atau ulama dengan semangat ruhiyah ini akan terus bersemangat menyebarkan ilmunya, meski menghadapi banyak tantangan. Menjadi guru atau dosen adalah kewajiban. Baik dibayar atau tidak, ia akan terus bersemangat membagi ilmunya.