OASE

Amalan Perjalanan

Kecelakaan tragis yang menewaskan artis Vanessa Angel dan Febri Ardiansyah memenuhi ruang pemberitaan. Dari riwayat kasus hingga doa muncul sebagai respons peristiwa sopir yang lalai hingga menabrak pembatas Jalan Tol Jombang Jawa Timur tersebut. Perjalanan Jakarta-Surabaya terhenti di tempat nahas.

Kematian mengingatkan banyak orang tentang pentingnya kewaspadaan hidup. Ketika berdoa dan berharap ujung tempat adalah Surga, maka amalan menuju Surga itu harus melekat dan menyertai. Untuk perjalanan berkendaraan pun agama Islam mengatur dengan jelas.

Pertama, menaiki dengan bismillah dan tawakal kepada Allah “Bismillahi tawakkaltu alallahi laa haula walaa quwwata Illa billah”. Segala hal yang diawali dengan bismillah dan tawakal kepada Allah, insyaallah membawa berkah dan keselamatan.

Kedua, berdoa dengan yang disunnahkan Rasulullah Saw dengan unsur-unsur sebagaimana dalam hadits riwayat Syafi’i.

Setelah takbir membaca “Subhaanal ladzii sakhkharolanaa haadzaa wa maa kunna lahu muqrinin, wa Inna ilaa robbinaa lamunqolibuun” (Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini, padahal kami tak kuasa menundukkannya dan kepada Allah lah kami semua dikembalikan). Ini adalah kesadaran bahwa hakikatnya Allah yang menggerakkan dan mengendalikan kendaraan itu.

“Allahumma inna nas aluka fie safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amali maa tardhoo” (Ya Allah kami mohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan dan ketakwaan serta amal yang diridhoi). Perjalanan yang bermanfaat dan terhindar dari keburukan dan kesia-siaan.

“Allahumma hawwin ‘alainaa safarinaa hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu” (Ya Allah mudahkan perjalanan ini, dekatkanlah jarak jauhnya). Mohon kemudahan dan rasa dekat sejauh apapun jaraknya. Karena kadang yang dekat juga sering terasa jauh dan mengesalkan.

“Allahumma antash shoohibu fies safar wal kholifatu fil ahl” (Wahai Allah, Engkau adalah sahabat di perjalanan dan pengganti dalam urusan keluarga). Betapa tenang hamba yang yakin selama perjalanan ditemani Allah, sementara keluarga disayangi dan dilindungi Allah SWT.

“Allahumma inni a’uudzubika min wa’tsaa-is safar, wa ka-abatil mandhor wa su-il munqolabi fiel maali wal ahl” (Ya Allah aku berlindung dari kesulitan perjalanan dan performance yang jelek dalam urusan harta dan keluarga sekembalinya nanti). Bahagia sekali jika kembali nanti bagus harta dan keceriaan keluarga.

Ketiga, selama perjalanan banyak beristighfar berzikir mengingat Allah. Rasulullah Saw jika jalan mendaki memperbanyak takbir. Sebaliknya jika jalan menurun tasbih lebih banyak dilafazkan. Artinya setiap waktu sadar.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button