NUIM HIDAYAT

Anak Perempuan

Maka melihat anak perempuan saya ini, dan juga banyak anak perempuan lain yg pintar-pintar, saya menyadari bahwa perempuan bisa juga jadi pemimpin. Gubernur, wali kota, direktur dan lain-lain. Asal dia tidak jadi Khalifah atau presiden. Karena seorang Khalifah atau presiden, harus mandiri, sedangkan perempuan -mungkin sesuai fitrahnya- kadang harus berdiskusi dgn suaminya. Tapi dalam sejarah, pernah terjadi sultan perempuan yg memimpin di Aceh (kerajaan Samudra Pasai).

Tentu saja kalau didiskusikan panjang, memang lebih baik yang kerja di sektor politik itu laki-laki. Di sektor pendidikan perempuan. Tapi fakta kehidupan, kadang berbeda. Prinsip nafkah kewajiban laki-laki itu tetap harus dipegang. Perempuan boleh kerja, asal disetujui laki laki dan sifatnya membantu. Tidak wajib.

Budaya Islam Nusantara lain dengan budaya Islam Afghanistan. Karena Nusantara sudah lama merdeka, perempuannya banyak berperan di lingkungannya. Sedangkan Afghan yang baru merdeka, masih kaku dalam penerapan Islam. Mewajibkan cadar, membatasi hak perempuan dll. Kita berharap semakin lama Afghan mengelola pemerintahan, semakin memahami hak-hak wanita Islam. Baik dalam ekonomi, budaya, politik dll.

Anak perempuan beda dengan anak laki-laki. Anak laki usia 30, orangtuanya tidak khawatir ia belum menikah. Anak perempuan umur 30 belum menikah, mungkin orangtuanya berdoa kepada Allah sambil menangis agar ia mendapat jodohnya.

Saya punya beberapa kerabat yang anak perempuannya umur 30 belum menikah. Salah satu kerabat saya, aktif mencarikan jodoh untuk anaknya. Saya hanya berdoa, agar kerabat-kerabat saya yg belum menikah ini, Allah berikan jodoh suatu saat.

Sekali lagi jodoh adalah di tangan Allah. Saya punya teman perempuan SD yang sampai sekarang belum menemukan jodohnya. Saya hanya berdoa, bila ia tidak mendapat jodoh di dunia, Allah berikan jodohnya di akhirat. Wallahu alimun hakim. Allah Maha Bijaksana, Allah Maha Mengetahui. []

Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia, Depok.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button