AL-QUR'AN & HADITS

Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an: Penjelasan Guru Besar Ilmu Al-Qur’an Al-Azhar

Fir‘aun berkata, “Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu.”

“Firʻaun berkata, “Wahai para pembesar, aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selainku. Wahai Haman, bakarlah tanah liat untukku (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa! Sesungguhnya aku yakin bahwa dia termasuk para pendusta.” (Qs. Qashas: 38)

Menurut Syekh Salim, Allah seakan ingin menunjukan bahwa perkataan menunjukan siapa pembicaranya. Perhatikanlah! Fir’aun, bagaimanapun kekuasaan yang ia miliki, ia masih meminta seseorang untuk menolongnya. Ia Masih membutuhkan sesuatu untuk sampai ke tujuannya. Berbeda dengan Allah yang saat berbicara sangat terlihat jelas bahwa perkataannya itu tidak mungkin terucap kecuali oleh Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

“Anda bisa membayangkan, apakah ayat seperti “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan langit, bumi, dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa dan Kami tidak merasa letih sedikit pun (Qs. Qaf: 38), atau “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” “ini semua tidak mungkin datang kecuali dari Allah Swt” tegas Syekh Salim.

Masih banyak lagi aspek kemukjizatan lainnya, yang pada intinya semua itu ingin mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah mu’jiz dan tidak dapat didatangkan siapapun.

Terakhir, Syekh Salim mengingatkan jangan sampai kita tertipu dengan berbagai tuduhan seputar Al-Qur’an. Hal itu bisa dibentengi dengan memperkuat keilmuan kita dalam turats Islam.

Acara ditutup dengan tanya jawab dan perfotoan bersama. Di jalan pulang Syekh Salim berkata pada salah satu ustadz di Pondok, mereka ini berpotensi. Pertanyaan mereka menunjukan kualitas diri pelajar. Teruskan!

Al-Ustadz Bana Fatahilllah, Lc., Guru Ulumul Qur’an di Pesantren at-Taqwa Depok; Murid Syekh Salim Abu Ashi

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button