RESONANSI

Bahasa Melayu: Dihina Belanda, Dibela Tokoh Islam

Proses itu berlangsung mulai abad ke 11, sesuai bukti arkeologis yang ditemukan di Pahnrang, pesisir tengah Vietnam, yang berasal dari tahun 1.050 M. Selain itu batu nissan Raja-Raja Pasai (1237 M) dan prasasti Batu Trengganu (1303) menunjukkan pemakaian huruf Arab dalam penulisan Bahasa Melayu. Pada pada tahun 1600, huruf Arab Jawi merupakan satu-satunya huruf yang digunakan untuk menulis dalam bahasa Melayu (Johns, Ibid, 51). Satu-satunya wilayah yang belum menggunakan bahasa Melayu dan huruf Arab Jawi adalah sebagian wilayah Jawa, yakni Mataram.

Jadi, begitulah sekilas perjalanan Bahasa Melayu yang menjadi media penting dalam proses Islamisasi atau dakwah di kawasan Nusantara. Upaya pemerintah kolonial untuk merendahkan dan menyingkirkan bahasa Melayu, dijawab oleh para ulama dan tokoh Islam dengan aksi nyata dengan menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa ilmiah dan bahasa perdagangan. Wallahu A’lam bish-shawab.

2 Februari 2022

Arif Wibowo, Direktur Pusat Studi Peradaban Islam Solo.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button