NUIM HIDAYAT

Cokro TV, Geng Perusak Islam

Geng Cokro adalah geng pembela kaum Islamofobia. Kelompok seperti ini mempunyai jaringan dengan tokoh-tokoh besar di negeri ini. Jalinan persekutuan mereka dengan Partai Solidaritas Indonesia, menunjukkan, kelompok ini tidak bisa diremehkan dan menunjukkan kemana pemihakan politik mereka. Maka hati-hati kepada agenda mereka.

Bila mereka menghantam Puan Maharani dan memuji Ganjar Pranowo, maka cermatilah agenda mereka selanjutnya. Ganjar kini memang dipoles tim Cokro dan tim PDIP menjadi tokoh yang flamboyan, merakyat, mendukung santri dan lain-lain.

Tapi hati-hati. Tim pendukung Ganjar adalah tim pendukung Jokowi. Dan geng Cokro telah berikrar mereka akan habis-habisan mendukung Ganjar dan melawan Anies Baswedan. Ganjar bagi mereka adalah orang yang akan melanjutkan program Jokowi dan Anies adalah orang yang berpotensi akan mengubah kebijakan Jokowi.

Apa yang utama dari kebijakan Jokowi? Meminggirkan kelompok ‘Islam politik’, mengecilkan peranan umat Islam dalam kebijakan pemerintah, terus membesarkan konglomerat yang sudah menapak di tanah air, menjalin erat dengan negara China dan penyebaran masif paham pluralisme beragama. Ringkasnya, deislamisasi, kata pengamat politik Australia Greg Fealy.

Baca juga: Cokro TV Dukung Komunis

Walhasil, jangan nonton Cokro TV agar jumlah penontonnya berkurang dan jumlah dolar yang masuk ke mereka berkurang. Cukuplah yang nonton peneliti, atau politisi Islam yang bisa menjawab atau menghancurkan opini-opini mereka. Tontonlah FNN, Refly Harun Channel, Karni Ilyas Club, Ekonomi Politik Islam Channel dan sejenisnya. Bacalah Suara Islam, Hidayatullah, dan semacamnya.

Al-Qur’an mengingatkan, “Dan sesungguhnya mereka telah melakukan tipu daya, padahal di sisi Allah lah tipu daya mereka itu. Meskipun dengan tipu daya itu mereka hendak menghilangkan gunung.” (QS Ibrahim 46)

Meski mereka didukung dengan jaringan birokrasi dan uang yang melimpah, yakinlah jaringan mereka seperti jaring laba-laba. Lemah dan mudah dihancurkan. Jejaring langit lebih kuat. Kekuatan ruhiyah dan akal kita lebih kuat dari kekuatan otak dan uang mereka. Wallahu azizun hakim. Allah Maha Perkasa, Allah Maha Bijaksana.

Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button