INTERNASIONAL

Dua Negara Arab Ucapkan Selamat kepada Bennett, PM Baru Israel yang Lebih Radikal dari Netanyahu

Bennett (49 tahun) adalah politisi ultra-nasionalis. Bahkan, dia menyebut dirinya lebih berhaluan kanan ketimbang Netanyahu.

Pandangannya tercermin pada suaranya yang gencar membela Israel sebagai negara bangsa Yahudi serta klaim sejarah dan keagamaan Yahudi terhadap Tepi Barat, Jerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan Suriah—wilayah-wilayah yang diduduki Israel sejak Perang Timur Tengah 1967.

Dia pernah menyebut Tepi Barat tidak berada dalam pendudukan Israel karena “tidak pernah ada negara Palestina di sini”.

Adapun konflik Israel-Palestina, menurutnya, tidak bisa diselesaikan tapi harus dilanggengkan.

“Saya telah membunuh banyak orang Arab dalam hidup saya dan tidak ada masalah dengan itu,” kata Bennet, yang juga bekas pasukan komando Israel.

Sejak lama Bennett membela hak permukiman Yahudi di Tepi Barat (dia pernah menjadi ketua Dewan Yesha, kelompok perwakilan politik untuk pemukim Yahudi), meskipun dia mengatakan Israel tidak punya klaim atas Gaza (ketika Israel menarik pasukan dan pemukim pada 2005).

red: fathullah fr.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button