FILANTROPI

IIMF 2021 Episode Kedua Bahas ‘Branding’ Produk Kurban

Jakarta (SI Online) – Indonesia Islamic Marketing Festival (IIMF) 2021 episode kedua yang digelar MarkPlus Islamic secara virtual pada Selasa, 13 Juli 2021 membahas topik tentang ‘Branding Produk Kurban: Meningkatkan Nilai dan Kualitas Produk Qurban untuk Kemakmuran Umat’.

Hadir dalam webinar itu pejabat Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Drh. Tjahjani Widiastuti mewakili Dirjen Peternakan dan Kesehatan Kementerian Pertanian, Ketua Yayasan Pengurus Dompet Dhuafa Nasyith Majidi, CEO Rumah Zakat H. Nur Efendi, dan Direktur Eksekutif Wakaf Salman ITB, Khirzan Noe’man.

Tjahjani mengatakan, Idul Qurban di masa pandemi seperti saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.

Menurut Tjahjani, bagaimanapun pemerintah tetap harus komitmen untuk menjaga kesehatan hewan kurban agar tetap ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dengan menugaskan pemerintah daerah untuk melakukan pemeriksaan sebelum hari kurban dan pada saat kurban.

Baca juga: IIMF 2021: Wisata Halal Pasca Pandemi Akan Melonjak

“Jadi dengan keterbatasan situasi seperti ini, kami selaku pemerintah pusat tetap menyarankan dan dapat menugaskan petugas kami untuk turun memeriksa keamanan dan kesehatan daging kurban,”kata Tjahjani.

Koordinator Substansi Zoonosis Kesmavet itu menegaskan, bila memungkinkan menggunakan media online, saat pemotongan hewan hanya dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat langsung. Sehingga pengurban tidak perlu hadir di lokasi untuk mengurangi kerumunan.

Ketua Yayasan Pengurus Dompet Dhuafa Nasyith Majidi mengungkapkan pentingnya penyediaan layanan berbasis digital untuk memenuhi pola perilaku pasar yang berubah dari ranah luring ke daring sejak pandemi.

“Di Dompet Dhuafa ini memang ada branding berupa layanan THK (Tebar Hewan Kurban) yang sudah kita lakukan sejak 1994. Kami tidak memiliki preferensi untuk melakukan bisnis di sana, objektif utama yang sebenarnya adalah memberdayakan peternak dan melayani pengurban. Ini menjadi tujuan yang secara langsung ingin kami capai,” kata dia.

Majidi mengatakan, dalam situasi pandemi yang belum selesai kapan ujungnya pihaknya dalam beberapa tahun terakhir memang fokus pada transaksi penjualan hewan kurban melalui digital.

Ia mengaku, selain platform Dompet Dhuafa sendiri, hampir semua kanal e-commerce di Indonesia telah dimasukinya.

“Sebelumnya kami hanya antisipasi tren ke depan bahwa semuanya akan melalui sosial media dan digital. Kami tidak menyangka ketika pandemi banyak masyarakat yang lebih memilih kesluruhan transaksi secara digital,” ujar Nasyith.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button