Israel Membual Klaim Sukses Lumpuhkan Kekuatan Hamas
Gaza (SI Online) – Militer Zionis Israel mengeklaim operasi “Guardian of the Walls”-nya sukses melumpuhkan kekuatan Hamas di Gaza, Palestina , dalam pertempuran berdarah 11 hari lalu.
Tetapi, Mkhaimer Abu Seada, seorang analis politik yang berbasis di Gaza, meragukan pencapaian Israel sebesar itu. Abu Seada menganggap klaim itu bualan semata karena yang dihancurkan Zionis justru infrastruktur sipil.
“Israel mengeklaim telah menghancurkan sekitar 100 kilometer terowongan di Gaza. Ini tidak dapat dipercaya, karena itu berarti sepertiga dari Gaza telah dihancurkan dan kami tahu bukan itu masalahnya,” katanya.
“Yang rusak parah adalah infrastruktur Jalur Gaza, bukan kemampuan mereka untuk menembakkan roket,” ujarnya, seperti dikutip Sputniknews, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Pejabat Eropa Ngaku Terkejut dengan Kemampuan Hamas dan Jihad Islam
Meskipun terlalu dini untuk memperkirakan kerusakan dari putaran permusuhan baru-baru ini, penghancuran beberapa bangunan tempat tinggal, jalan, sekolah, rumah sakit, dan kantor polisi akan merugikan Hamas miliaran dollar Amerika.
Butuh waktu bertahun-tahun bagi kelompok perlawanan Palestina di Gaza untuk mengembalikan wilayah ke keadaan sebelum perang pecah.
Di masa lalu, mereka telah menunjukkan bahwa mereka mampu melakukannya. Pada tahun 2012, selama operasi “Pillar of Defence”, Israel bertujuan untuk mengurangi kemampuan peluncuran roket Hamas. Saat itu, kelompok tersebut melakukan lebih dari 1.500 peluncuran roket selama delapan hari pertempuran.
Dua tahun kemudian, selama operasi “Protective Edge” Israel, Hamas mampu bertahan lebih lama dari gempuran IDF. Kelompok itu meluncurkan 4.500 roket, beberapa di antaranya mampu mencapai daerah terpencil di Israel.
Meskipun Israel kemudian berhasil menghancurkan sebagian besar infrastruktur kelompok tersebut dan menyebabkan kerusakan senilai miliaran dollar Amerika di Jalur Gaza, Hamas mampu menemukan kembali dirinya, muncul jauh lebih kuat dalam gelombang permusuhan saat ini.
Menurut perkiraan Israel, selama 11 hari pertempuran Hamas mampu meluncurkan 150 roket secara bersamaan, dibandingkan dengan 70 roket pada tahun 2014. Abu Seada yakin bahwa dalam eskalasi di masa depan, kemampuan Hamas akan jauh lebih kuat.
“Terlepas dari kenyataan bahwa Hamas dikepung, dan terlepas dari fakta bahwa Mesir menghancurkan banyak terowongan mereka, Hamas pada tahun 2014 muncul sebagai pemain yang kuat. Roket mereka menjadi lebih tepat. Bahan peledak mereka lebih merusak dan jangkauannya lebih luas. Ini adalah alasannya, mengapa saya tidak memiliki keraguan bahwa mereka akan menjadi lebih kuat di masa depan,” ujarnya.
“Saya ragu Israel akan mampu menundukkan Hamas. Satu-satunya solusi untuk konflik yang sedang berlangsung ini adalah resolusi politik. Dan jika kedua pihak tidak mencapainya, saya memiliki ekspektasi putaran permusuhan lain akan terjadi di masa depan,” paparnya. [sindonews.com]