SILATURAHIM

Jadi Menag, Fachrul: Modal Saya Hebat

Jakarta (SI Online) – Situs BBC Indonesia melansir wawancara khusus dengan Menteri Agama RI Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Hasil wawancara yang dilakukan Tim BBC Indonesia pada 16 Januari 2020 itu dipublikasikan pada Jumat 17 Januari 2020.

Dalam wawancara itu, Menteri asal Aceh berusia 72 tahun itu bicara tentang masalah-masalah kontroversial seperti soal pelarangan celana cingkrang dan cadar, intoleransi di sekolah, konflik antaragama, soal jabatannya sebagai Menag dengan latar militer, hingga soal FPI.

Sebagai informasi, Nahdlatul Ulama (NU) merasa kecewa dengan penunjukan Fachrul sebagai Menag. “Banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes,” kata Ketua PBNU Robikin Emhas seperti dikutip dari website resmi NU. Selama ini Menag memang selalu didominasi NU.

Atas fakta ini, Tim BBC Indonesia bertanya kepada Fachrul ada modalnya sebaai Menag?

“Wah, modal saya hebat. Saya orang Aceh, dari kecil saya sudah dididik agama yang keras oleh ayah saya. Dan ayah saya ketika menugaskan kami untuk salat subuh dan ngaji, kerasnya bukan main,” jawab Fachrul.

Modal selanjutnya, kata Fachrul, saat menjadi taruna, dirinya sudah menjadi pembina Rohani Islam. Setelah jadi tentara, saat disuruh menggalang wilayah, ia yang paling bagus dengan khotbah. Dengan ceramah agama.

“Pendekatan agama itu pendekatan yang paling baik, mengajarkan orang tentang akhlak, persatuan, kesatuan, toleransi,” kata mantan Wakil Penglima TNI itu.

Saat ditanya apa yang membedakan dirinya dengan Menag-menag sebelumnya yang berlatar belakang NU, Fachru mengaku tak mau membedakan.

“Saya tidak mau membedakan itu, kami sama-sama punya misi yang sama bagaimana membangun umat dengan baik dan bagaimana membangun umat yang kokoh untuk membangun bangsa,” kata dia.

Hanya saja, Fachrul mengaku memiliki kelebihan. Pernah bertugas dari ujung Aceh hingga Papua.

“Saya mengenal bermacam-macam peradaban manusia, budaya manusia. Mudah-mudahan dengan itu saya bisa melakukan pendekatan,” klaim dia.

Red: farah abdillah
Sumber: BBC Indonesia

Artikel Terkait

Back to top button