Kiai Didin: Sekuat Apapun Penguasa Zalim Tetap Akan Binasa
Bogor (SI Online) – Cendekiawan Muslim Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc mengingatkan bahwa kekuasaan jangan sampai digunakan untuk kezaliman.
“Siapapun yang melakukan kejahatan, sekuat apapun bangsa atau negara itu, sehebat apapun bala tentara yang mereka miliki, ujungnya adalah kehancuran dan kebinasaan yang mereka rasakan,” ujar Kiai Didin dikutip Suara Islam Online, Selasa (27/7/2021) dari kajian online di Kalam TV.
Kiai Didin menjelaskan, kenapa bangsa yang besar itu akan dihancurkan Allah SWT, karena mereka memiliki sifat sombong dan takabur yang luar biasa.
“Sombong dan takabur menjadikan mereka bangsa yang kufur kepada Allah, bangsa yang menolak kebenaran yang dibawa para Rasul,” jelasnya.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mencontohkan penguasa zalim di zaman Nabi Musa yang tokohnya adalah Fir’aun, Haman dan Karun.
“Fir’aun adalah penguasa dari rezim yang zalim, ia mengadu domba dan memecah belah rakyatnya, kelompok kritis dilemahkan. Bahkan saking zalimnya, sampai anak laki-laki dibunuh, ia melakukan kerusakan secara fisik dan non fisik,” jelas Kiai Didin.
Kemudian Haman, seorang pejabat yang membantu Fir’aun. Haman ini cerdas namun kecerdasannya tidak dipakai untuk mensejahterakan rakyat tapi untuk menguntungkan Fir’aun dengan mendukung kezaliman dan merugikan rakyat. “Pejabat seperti ini membawa kerusakan,” tutur Kiai Didin.
Sosok Fir’aun dan Haman sesuai apa yang dijelaskan Nabi, yaitu apabila Allah menghendaki kebaikan bagi pemimpin maka akan diberi pembantu yang baik untuk mengingatkan dalam rangka mensejahterakan rakyat. Tapi sebaliknya jika Allah menghendaki kerusakan bagi bangsa maka akan diberi pembantu bagi penguasa itu orang yang jahat, ia membawa kerusakan bagi masyarakat.
Selain itu ada sosok Karun, orang kaya tapi kekayaannya bukan untuk mensejahterakan rakyat tapi untuk kemewahan. “Dan akhirnya mereka diazab oleh Allah SWT,” tandas Kiai Didin.
red: adhila
