SUARA PEMBACA

Kontroversi Jalan Attaturk

Selain sebagai tokoh sekuker, yang menyebarkan sekularisme, kejahatan besar yang dilakukannya adalah meruntuhkan sistem Islam. Dampaknya adalah kaum muslim kehilangan junnah atau perisai yaitu Khilafah. Nabi Muhammad Saw bersabda:

Sesungguhnya al-Imam (Khalifah) itu perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)

Syariat Islam ditolak oleh Attaturk, tidak boleh masuk ke ruang publik (pemerintahan, sosial, ekonomi). Dan hal ini terus terjadi. Tidak hanya di Turki, tapi merambah hingga ke seluruh negeri. Maka kini tidak satupun kita jumpai gambaran masyarakat Islam. Tergadai kehormatan, harta bahkan nyawa di bawah kendali kekuatan kufur. Sekularisme telah membawa banyak kesengsaraan di tengah umat.

Sejarah panjang Islam dan keberadaan khilafah menorehkan tinta emas peradaban Islam. Hanya saja hal ini ditutupi, dijauhkan dari benak umat. Sejarah mencatat di tanggal 3 Maret 1924 M, ketika Attaturk menghapus institusi Khilafah, ia berpidato, “Dengan harga apa yang harus dibayar untuk menjaga Republik yang terancam ini? Jawabnya khalifah dan semua keturunan keluarga Utsmani harus pergi (dari Turki), pengadilan agama yang kuno dan undang-undangnya harus diganti dengan pengadilan dan undang-undang modern, sekolah-sekolah kaum agamawan harus disterilkan tempatnya untuk dijadikan sekolah-sekolah negeri yang non agama.” (Daulah Islamiyah karya Syaikh Taqiyyudin an Nabhani)

Karenanya perlu dakwah politis untuk mencerdaskan umat, menguatkan akidah hingga pada akhirnya mau berjuang menerapkan Islam. Kemudian mengembalikan syariat Islam untuk diterapkan dalam kehidupan, serta institusi yang siap menaungi umat. Dengan ini maka kemuliaan Islam akan kembali.

Jika hari ini kaum muslim disadarkan akan sosok Mustafa Kemal, di waktu berikutnya Islam akan kembali membuka jati dirinya. Momen Maulid Nabi kali ini menjadi ajang untuk menunjukkan uswah hasanah penerapan Islam kafah. Agar muncul kesadaran baru di tengah umat bahwa hanya Islam yang layak sebagai pengatur kehidupan, bukan yang lain. []

Lulu Nugroho, Muslimah Revowriter Cirebon

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button