Mantan Presiden Tunisia: Saya Selalu Dukung Hamas
Tunis (SI Online) – Mantan Presiden Tunisia, Mohamed Moncef Marzouki, menegaskan bahwa Hamas adalah gerakan perlawanan nasional dan bukan organisasi teroris.
Marzouki mengatakan, Amerika Serikat (AS) harus mengakui fakta tersebut dan bernegosiasi dengan kelompok pejuang Palestina itu.
“Selama AS mempertahankan posisinya mengenai Hamas dan menganggapnya sebagai organisasi teroris, itu tidak akan mencapai hasil apa pun dalam hal pembicaraan damai dan negosiasi,” ungkap Marzouki kepada Al Jazeera Mubasher, seperti dilansir Sindonews.com, Jumat (28/05/2021).
Marzouki juga menegaskan posisi dirinya yang selalu mendukung Hamas. Bahkan, saat memimpin Tunisia ia mengaku menerima pemimpin Hamas, Khalid Misy’al dan Ismail Haniyyah.
“Saya selalu mendukung Hamas karena itu adalah gerakan perlawanan nasional. Ketika saya menjadi presiden Tunisia, saya menerima Khalid Miys’al dan Ismail Haniyiah, sama sekali mengabaikan kemarahan duta besar AS pada pertemuan itu.”
Baca juga:
- Mengenal Hamas, Pejuang Islam Penguasa Jalur Gaza
- Temui Petinggi Hamas, Emir Qatar Bahas Proses Rekonstruksi Gaza
- Bahas Rekonstruksi Gaza, Ismail Haniyyah Dijadwalkan Kunjungi Mesir
Marzouki menyebut, “beruntung” orang Eropa mulai memahami hal ini dan mencari jalan yang tepat untuk memulai dialog dengan Hamas.
“Sekarang atau nanti, Amerika harus mengakui bahwa Hamas adalah gerakan perlawanan nasional. Pada akhirnya, Amerika membuang-buang waktu mereka karena pada akhirnya mereka harus berdialog dengan mereka yang memiliki kekuasaan di lapangan,” tutur dia.
Amerika Serikat telah bernegosiasi dengan Taliban, dia melanjutkan, “Jadi mengapa mereka tidak berbicara dengan semua pasukan Palestina?.” []