NASIONAL

Netty Aher Ingatkan Pemerintah Soal Kerumunan, Sindir Jokowi?

Jakarta (SI Online) – Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengingatkan agar semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan dan tidak memicu kerumunan.

Menurut Netty hal ini penting dilakukan karena Indonesia masih berada dalam zona bahaya COVID-19.

“Saat ini jumlah kasus per Jumat, 26 Februari 2021 sudah mencapai 1.322.866 kasus positif, dan belum ada tanda-tanda penurunan yang signifikan. Bisa jadi prediksi Kemenkes bahwa kasus COVID-19 pada akhir 2021 mencapai 1,7 juta akan terlampaui, ” kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/02/2020).

“Dengan kondisi ini, tidak pantas jika gelaran kegiatan menimbulkan kerumunan, apalagi jika dilakukan oleh pejabat publik” tambah Netty.

Melawan pandemi COVID-19, kata Netty harus dengan menghimpun segenap daya, upaya dan energi bangsa Indonesia.

Baca juga: Langgar Prokes Saat di NTT, Jokowi Diprotes Warganet Hingga Epidemiolog

“Pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, influencer dari berbagai kalangan harus menjadi penggerak dan teladan di masyarakat dalam melawan pandemi. Rakyat harus dihimpun dan digerakkan dengan leadership dan keteladanan. Jika pejabat pemerintah tidak menunjukkan keteladanan, maka jangan salahkan rakyat jika tidak taat prokes dan bersikap masa bodoh” terangnya.

Ketua DPP PKS ini meminta agar pejabat pemerintah dapat memastikan langkah antisipatif setiap kali membuat kegiatan agar tidak memicu terjadinya spontanitas kerumunan rakyat.

“Jika kegiatannya membagi-bagi atau melempar barang, tentu saja rakyat yang memang sedang kesulitan ekonomi akan berebut untuk mendapatkannya. Sebaiknya dipikirkan bentuk kegiatan lain yang lebih humanis, kreatif dan mendidik, sehingga prokes terjaga, rakyat pun aman” Katanya.

Netty mengingatkan bahwa meskipun Indonesia sedang menjalankan proses vaksinasi bukan berarti sudah bebas COVID-19.

“Sampai saat ini kasus COVID-19 masih belum terkendali, artinya walaupun kita sedang melakukan vaksinasi bukan lantas mengurangi upaya penanganan dan prokesnya,” kata dia.

Netty mengingatkan, mereka yang divaksin juga tidak lantas langsung kebal. Bahkan, jangan sampai proses vaksinasi justru menjadi tempat terjadinya kerumunan seperti yang terjadi di pasar Tanah Abang dan lainnya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button