SUARA PEMBACA

Pandemi Makin Merebak, Butuh Solusi Paripurna

Tak terasa hampir dua tahun sudah kasus pandemi Covid-19 tak kunjung usai, kurvanya makin hari semakin mengkhawatirkan belum terlihat melandai. Hal ini menjadi kekhawatiran, sekaligus alarm bagi semua negeri di dunia untuk lebih serius menangani pandemi Covid-19.

Sebagaimana dilansir oleh CNBCIndonesia.com, Pandemi Covid-19 semakin dalam posisi yang mengkhawatirkan di Amerika Serikat (AS). Meski memiliki angka vaksinasi yang cenderung tinggi, negara itu tetap mengalami peningkatan infeksi yang signifikan, bahkan lebih dari 1000% bila dibandingkan Juni lalu. (CNBCIndonesia.com, 19/8/2021).

Jika melihat kasus di AS yang masih tinggi, padahal vaksinasi juga sudah maksimal, kita sejatinya patut bertanya sudah tepatkah penanganan pandemi Covid-19 ini dilakukan oleh negara-negara Kapitalis? Karena ternyata, kekuatan negara adidaya yang notabenenya berideologi Kapitalisme, tak sanggup menghadapi virus yang sangat kecil ini.

Adapun kepemimpinan WHO dan Lembaga dunia lain terkait hal ini terbukti gagal menemukan strategi jitu demi eradikasi atau pemberantasan wabah saat ini. Realitanya bahwa hampir semua negara di dunia yang terdampak pandemi ini mengalami krisis multidimensi. Bukan hanya dalam aspek kesehatan, akan tetapi dalam aspek ekonomi pun menimbulkan resesi yang mendalam.

Strategi global dalam menangani pandemi sampai saat ini nampaknya belum mampu menjadi solusi tepat dalam menghambat sebaran virus Covid-19. Bagaimana tidak? Sedari awal, global melahirkan strategi yang justru membuat virus semakin merebak. Misalnya saja di Indonesia, ada kebijakan New Normal Life, yang ternyata kebijakan ini nyaris tak menghentikan penyebaran Covid-19. Malah sebaliknya, kurva penularan terus meningkat.

Kebijakan ini hanya berorientasi pada materialistik semata, tanpa memperhatikan keselamatan nyawa manusia. Ini menjadi bukti bahwa negara Kapitalisme tetap mengedepankan ekonomi saat menyelesaikan masalah wabah ini. Lantas, apa penyebab utama kegagalan dari negeri-negeri dalam penanganan pandemi covid-19 sampai saat ini?

Kapitalisme Solusi Semu

Berbicara penyebab utama atas kegagalan penanganan pandemi Covid-19 oleh negeri-negeri saat ini tentu bersumber dari fondasi dasar sistem yang diterapkan saat ini. Fondasi dasar sistem saat ini yang bersumber dari kelemahan akal manusia yang jelas tidak mampu menyelesaikan problem kehidupan termasuk problem pandemi saat ini. Sistem tersebut tidak lain adalah kapitalisme sekuler demokrasi. Sistem inilah yang menjadikan manusia berdaulat untuk membuat aturan kehidupan manusia. Sedangkan, manusia tidaklah mampu dan bisa membuat solusi atas problem kehidupan.

Terlebih negara adidaya AS yang menjadi role model sekaligus negara pengusung sistem kapitalisme yang diikuti negara-negara lainnya, bahkan tidak mampu menyelesaikan problem pandemi ini. Strategi dan kebijakan yang dilahirkan oleh negara adidaya dan lembaga – lembaga buatannya nyaris tidak mampu menghambat merebaknya sebaran virus Covid-19.

Kebobrokan kapitalisme, kemunduran AS dalam memimpin dunia dan ketidakpercayaan terhadap negara-negara kapitalisme dunia semakin nyata. Dunia berada pada kondisi yang tidak stabil. Sedang berjalan menuju ke keseimbangan baru. Sebelum pandemi datang, Kapitalisme suda mulai limbung, terjadi banyak kolaps harga barang termasuk minyak bumi.

Kapitalisme berada di bibir jurang kehancuran. Hadirnya pandemi, hampir saja meluluh lantakkan negara adidaya yang berkuasa saat ini. Terbukti dengan terus meningkatnya kasus pandemi dan anjloknya bursa saham dunia. Inilah bukti bahwa sistem kapitalisme yang menjadi biang kerok problem kehidupan. Kapitalisme tidak akan mampu menuntaskan problem kehidupan termasuk pandemi. Sejak awal kapitalisme telah gagap dalam menghadapi pandemi, sehingga solusi yang ditawarkan negara Kapitalisme memang layak disebut sebagai solusi semu dan cacat dalam mengatasi problem pandemi.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button