NUIM HIDAYAT

Pemimpin dan Pemimpi

Siapakah pemimpin itu? Ia adalah yang memimpikan sesuatu, dan berusaha untuk mewujudkannya. Ia tahu, ia tidak bisa sendiri merealisasikannya. Ia butuh orang lain untuk mewujudkan impian itu.

Sedangkan pemimpi adalah orang yang memimpikan sesuatu tapi ia tidak berusaha mewujudkannya. Ia berhenti pada mimpi.

Siapa pemimpin paling hebat di dunia ini? Ya, Muhammad Rasulullah Saw. Ia asal mulanya sendirian dalam mengajak orang ke Islam. Kemudian berturut-turut istrinya Khadijah, Ali, Abu Bakar  dan lain-lain masuk Islam. Puluhan, ratusan, ribuan, jutaan, hingga milyaran orang masuk Islam.

Rasulullah adalah pemimpin yang revolusioner. Ciri pemimpin tipe ini adalah ia membawa ide baru yang menggoncang masyarakatnya. Ia membawa visi baru bagi mereka.

Baca juga: Menyimak Perjuangan Rasulullah

Visi itu adalah membentuk masyarakat Tauhid. Yaitu, masyarakat yang melakukan penyembahan kepada Allah semata. Masyarakat yang tunduk hanya pada hukum Allah, bukan hukum Thaghut (penguasa yang menentang hukum Allah).

Dalam membentuk masyarakat ini Rasulullah dibantu oleh Allah dengan wahyu-Nya yaitu Al-Qur’an. Wahyu inilah yang akhirnya mengubah bangsa Arab secara revolusioner. Bangsa yang tadinya jahiliyah, menjadi pintar. Bangsa yang tadinya menyembah patung atau batu, menjadi menyembah Dzat Yang Maha Segalanya. Bangsa yang tadinya mencela perempuan, menjadi bangsa yang menghormati perempuan. Bangsa yang tadinya akhlaknya buruk, menjadi bangsa yang akhlaknya mulia. Bangsa yang tidak banyak mengenal tulisan, menjadi bangsa yang gemar menulis.

Ya Rasulullah membawa ide baru yang menggoncang masyarakat saat itu.

Kita bisa bandingkan dengan pemimpin negara lain yang revolusioner. Coba tengok ke Uni Soviet yang telah runtuh. Siapa pemimpin yang membuat goncangan di Soviet saat itu? Ya kita tahu bersama, Michael Gorbachev. Ia membawa ide baru yang membuat masyarakat di sana terpana. Mereka rela negaranya runtuh, asal Glasnost dan Perestroika (1991) bisa diterapkan. Mereka ingin mendobrak ketertutupan yang selama ini mengungkung mereka. Mereka ingin keterbukaan. Mereka ingin menjadi manusia ‘merdeka’ seperti bangsa-bangsa lain.

Di Indonesia, Soekarno dianggap pemimpin yang revolusioner. Ia membawa ide baru, Pancasila atau Nasakom, Nasionalis Agama dan Komunis. Soekarno ingin menyatukan bangsa Indonesia yang menganut bermacam-macam ideologi itu. Laki-laki ini mengira bahwa komunis bisa disatukan dengan agama. Ia terperosok.

Baca juga:

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button