OPINI

Presiden Jokowi Selevel dengan Presiden Trump

Di luar sikap Jokowi yang membingungkan, para menteri dan pejabat di bawahnya  juga punya andil kian memperparah situasi.

Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo mengklaim telah menemukan kalung anti Corona. Gubernur Bali I Wayan Koster mendorong penggunaan minuman tradisional arak yang direbus sebagai obat hirup.

Pemerintah juga merekrut para artis sebagai influencer, dan menyebarkan informasi yang salah.

Para influencer dan pakar gadungan juga mendorong berbagai pengobatan “dukun” melalui medsos. Situasi tambah parah karena muncul berbagai hoax, termasuk penggunaan thermogun  bisa mengakibatkan kerusakan otak.

Penyanyi dangdut Iis Dahlia, tulis Paddock,  termasuk salah satu influencer yang direkrut.

Kepada 12 juta followernya di Instagram, Iis mengaku merasa lebih aman dan terlindungi setelah memakai “jimat” kalung ekaliptus.

Situasi di Indonesia, dalam penilaian Paddock  mirip dengan yang terjadi di Kenya, Afrika  dan AS.

Gubernur Nairobi, ibukota Kenya meyakini konsumsi minuman keras cognac bisa mencegah dan menyembuhkan virus.

Presiden Trump terus mempromosikan hydroxychloroquine, obat yang digunakan untuk mengobati malaria, sebagai obat coronavirus meskipun ada bukti medis yang bertentangan.

Trump juga dikenal anti masker. Namun dalam beberapa pekan terakhir akhirnya dia mengalah dan bersedia memakai masker.

Sikap Presiden dan para pejabat tinggi ini bertolak belakang dengan pernyataan juru bicara pemerintah Wiku Adisasmito.

Dia mendesak publik tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan. Jangan percaya kepada takhayul dan pengobatan yang tidak jelas, kendati itu berasal dari pejabat publik dan selebritas.

“Pada saat darurat, kita semua membutuhkan fakta nyata yang jujur, berbasis ilmiah, untuk memberi kita harapan, ketenangan, dan kejelasan,” kata Wiku, profesor kebijakan kesehatan dari Universitas Indonesia.

Mantan Wapres Jusuf Kalla yang kini memimpin Palang Merah Indonesia (PMI) menilai Menkes Terawan punya andil besar dalam memperparah penanganan pandemi.

“Sampai bulan Maret sikap Terawan sama seperti Presiden Trump. Oh ini hanya flu biasa,” ujar Kalla.

Hmmm rupanya bukan hanya Presiden Jokowi yang kelasnya sama dengan Presiden Trump.

Menkes Terawan, kalau merujuk Jusuf Kalla, kelasnya ternyata juga sama. 11-12 juga. End

HERSUBENO ARIEF

Sumber: Facebook Hersubeno Arief

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button