SUARA PEMBACA

Saatnya Berubah dengan Syariah

Menelaah berbagai bencana yang terus melanda negeri ini, harusnya menyadarkan kita untuk segera melakukan perubahan. Perubahan yang diharapkan di sini hendaknya secara menyeluruh. Bukan hanya perubahan individu, namun juga perubahan masyarakat dan negara. Dari sisi individu, bencana ini hendaknya dipandang sebagai pengingat akan kekuasaan Allah. Hingga bertambah kuat keimanan kita dan makin mendekat pada-Nya, serta bertobat dari segala maksiat. Firman Allah SWT dalam QS Ar-Rum: 41, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Dari sisi masyarakat, inilah saatnya untuk kita meningkatkan kepedulian dan menyebarkan amar ma’ruf nahi munkar. Untuk mewujudkan negeri yang diberkahi dan bebas dari bencana, haruslah menciptakan suasana takwa di tengah-tengah masyarakat. Tidak cukup hanya dengan keshalihan individu semata. Bahkan, bencana akan menimpa orang-orang mukmin jika mereka hanya diam ketika terjadi kemunkaran. Allah berfirman, “Peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksa-Nya.” (QS Al Anfal: 25).

Berkaitan dengan ayat tersebut, Al Baghawi mengutip dari Ibnu Abbas dengan perkataan, “Allah SWT akan memerintahkan orang-orang mukmin untuk tidak membiarkan kemungkaran di hadapan mereka. Jika tidak, Allah akan meratakan azab atas mereka, menimpa orang zalim maupun tidak.”

Terakhir, diperlukan pula perubahan dalam kebijakan negara. Begitu banyak aturan pemerintah yang sebenarnya bertentangan dengan aturan Ilahi. Bahkan, negara saat ini begitu berani menghalalkan yang haram, mulai dari melegalkan minuman keras, memfasilitasi perzinaan dengan lokalisasi, juga membiarkan praktik riba merajalela. Tak sedikit pula kebijakan yang menzalimi rakyat, seperti menyerahkan sumber daya alam pada asing, mencabut subsidi, hingga lepas tangan dalam pembiayaan pendidikan dan kesehatan bagi rakyat. Padahal, kemaksiatan terbesar adalah kemaksiatan yang dilakukan oleh negara. Maka sudah seharusnya negara pun turut bertobat, dengan kembali berpedoman pada aturan Allah yang sempurna. Dengan cara menerapkan syariah secara menyeluruh, dalam naungan Islam kaffah. Hingga terwujud negeri yang dirahmati Allah, sebagaimana janji-Nya, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS Al A’raf 96).

Perubahan ketiga unsur inilah yang dapat menjauhkan Indonesia dari bencana. Jika individu telah bertakwa, masyarakat telah berdakwah, dan negara pun telah bersyariah maka terwujudlah hidup yang berkah. Mari kita bersegera dalam menggerakkan perubahan ketiga unsur tersebut. Mari kita songsong 2019 sebagai tahun perubahan, tahun penuh keberkahan dengan diterapkannya syariah Islam dalam kehidupan.

Ventin Yurista
Praktisi Kesehatan, tinggal di Malang

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button