DAERAH

Soal Kepemimpinan, Kiai Didin: Ikuti Petunjuk Ulama

Bogor (SI Online) – Di dalam Alquran dijelaskan bahwa Ulama adalah orang yang ilmunya dalam, ia dekat dengan umat dan tempat bertanya umat. “Ulama adalah orang yang takut kepada Allah, ia tidak Hubud dunia, punya integritas dan kekuatan moral,” demikian dijelaskan Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc dalam Kajian Politik Islam Islam yang digelar oleh Persis Bogor, Ahad (24/6) di Masjid Ijtihaad Al Waalidain Kota Bogor.

Di acara yang bertema “Mempertegas Peran Ulama dalam Memilih Pemimpin yang Cinta NKRI” itu, Kiai Didin juga menjelaskan tentang peran Ulama. “Diantaranya yaitu untuk menjaga dan menguatkan agama. Saat ini, unsur-unsur yang merusak agama itu luar biasa apalagi di era terbuka sekarang, banyak yang melecehkan agama,” ungkapnya.

Menurutnya, salah satu yang merusak agama adalah pemikiran sekulerisme, yaitu ingin memisahkan agama dari kehidupan. Agama dianggap hanya di masjid dan tidak boleh berperan dalam dunia masyarakat, dunia ekonomi dan politik. “Contohnya ungkapan, jangan bicara politik di masjid, itu sekuler. Padahal masjid adalah pusat peradaban, termasuk di dalamnya urusan kepemimpinan,” jelas Kiai Didin.

“Soal pemimpin, itu katanya jangan dikaitkan dengan agama. Padahal dalam Islam, politik itu penting dalam rangka melahirkan pemimpin. Dan politik itu untuk menguatkan peran agama dalam kehidupan,” tambah Wakil Ketua Pertimbangan MUI Pusat itu.

Ia mencontohkan bagaimana pentingnya kepemimpinan. “Pengalaman dulu di BAZNAS, ada kawan pimpinan BUMN yang mewajibkan karyawan yang sudah memenuhi syarat untuk wajib zakat, pimpinan tersebut mengeluarkan SK agar zakat itu langsung dengan dipotong gaji. Hasilnya, dari semula hasil zakat hanya 174 juta itu menjadi 6,2 miliar, luar biasa. Itulah pentingnya kepemimpinan,” ungkap Mantan Ketua Umum BAZNAS itu.

Kiai Didin juga menjelaskan bahwa di dalam Alquran banyak ayat-ayat yang berkaitan dengan kepemimpinan. “Pemimpin dalam Islam itu keimanannya harus jelas, bukan munafik, bukan sekuler, bukan liberal, tapi yang Istiqomah Islamnya,” jelasnya.

Oleh karena itu menurutnya, umat Islam tidak hanya perlu memilih pemimpin yang muslim, tetapi yang mukmin, yang konsisten melaksanakan agama dan punya keberpihakan kepada umat Islam.

Terkait Pilkada yang sebentar lagi akan berlangsung, Kiai Didin mengingatkan agar momen tersebut benar-benar dimanfaatkan. “Kita memilih yang mana itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, oleh karena itu jangan sampai goyah dengan sogokan. Ikuti petunjuk ulama, siapa yang akan dipilih,” pesannya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button