FILANTROPI

STID Natsir Wisuda 129 Sarjana, Siap Berdakwah ke Pelosok Negeri

Bekasi (SI Online) – Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir menggelar Sidang Terbuka Senat Akademik Wisuda Strata I Angkatan XIII pada Sabtu, 22 Juli 2023 lalu.

Bertempat Auditorium Serbaguna Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Dewan Da’wah, Tambun, Bekasi, 129 orang sarjana yang merupakan guru ngaji terbaik itu diwisuda dan telah purna melaksanakan tugas sebagai mahasiswa.

Wisuda dihadiri oleh pengurus Dewan Da’wah, keluarga Allahyarham M. Natsir yang diwakili salah satu putranya, Fauzi Natsir, Wakil Koordinator Akademik Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Prof. Dr. Mukhtar Solihin, M.Ag., Wakil Ketua Umum MUI, Buya Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag., sebagai tamu undangan, para alumni juga orang tua wali wisudawan wisudawati.

Sidang Terbuka Senat Akademik STID Mohammad Natsir tersebut dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi dan sambutan oleh Rektor STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I.

“STID Mohammad Natsir bukanlah semata-mata pendidikan tinggi, tetapi lebih dari itu, STID Mohammad Natsir adalah kampus kaderisasi yang memang didirikan untuk mencetak kader-kader dai Ilallah,” kata Dwi Budiman dalam sambutannya.

Dwi Budiman juga menjelaskan bahwa para wisudawan dan wisudawati ini telah dididik dalam tiga tahapan, (1) tahap pengkaderan berbasis asrama (hafalan Al-Qur’an dan Hadits, ilmu dasar Islam, karakter dai) selama dua tahun, (2) tahap pengkaderan berbasis masjid (magang di masjid, penguatan ilmu prodi, kafilah dakwah) selama dua tahun, dan (3) tahap pengkaderan berbasis masyarakat (penugasan dakwah ke daerah pedalaman, perbatasan, dan kawasan tertinggal) selama dua tahun.

Para wisudawan dan wisudawati tersebut telah menjalani pengkaderan dua tahap pertama, sehingga mereka tinggal melewati tahap terakhir, yakni tugas besar berupa pengabdian dakwah ke seluruh penjuru negeri di Indonesia untuk membina umat.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Wisudawan-wisudawati dan ikrar wisuda. Setelahnya, orasi ilmiyah disampaikan oleh Wakil Ketua MUI Pusat yang juga Anggota Pembina Dewan Da’wah, Buya Anwar Abbas.

Buya Anwar Abbas memulai orasi ilmiahnya dengan pemaparan titik lemah umat Islam saat ini, yakni ekonomi dan politik yang sangat berpengaruh terhadap peradaban Islam dewasa ini.

“Memperbaiki kelemahan itu kuncinya persatuan umat, yaitu dengan menjalin silaturahmi. Oleh karena itu sering-seringlah bersilaturahmi,” papar Buya Anwar Abbas dalam orasinya.

Buya Anwar Abbas juga berpesan pada 129 wisudawan/wisudawati yang akan terjun ke daerah 3T (tertinggal, terbelakang, dan termiskin), agar semangat dalam berdakwah, tetaplah di jalan dakwah, dan jaga keikhlasan.

Acara berlanjut dengan pemanggilan para wisudawan/wisudawati yang berprestasi baik secara akademis juga dalam program tahfidz.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button