NASIONAL

Tersanjung Jadi Cawapres, Kiai Ma’ruf: Dulu Ulama Cuma Bumbu Dapur

Jakarta (SI Online) – Mantan Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin terus merasa tersanjung dengan penunjukan dirinya sebagai calon wakil presiden oleh Jokowi. Menurut Kiai Ma’ruf, dengan penunjukan dirinya sebagai cawapres hal itu membuat beda kondisi sekarang dengan masa lalu.

“Dulu ulama itu memang cuma tukang dukung. Kalau ada calon presiden, wakil presiden, yang dicari ulama. Gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, kalau mau dipilih yang dicari untuk mendukung, para ulama. Tapi kalau sudah jadi, wabillahi taufiq wal hidayah [ucapan khas pertanda akhir pidato yang populer digunakan],” ungkap Kiai Ma’ruf di depan ibu-ibu perkumpulan majelis taklim se-Jabodetabek ketika menghadiri acara bertajuk Majelis Taklim Bersalawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).

Sebab itulah, Ketua Umum MUI Pusat ini kerap menyebut bahwa dalam politik, ulama dahulu ibarat daun salam, bumbu dapur penyedap aroma masakan.

“Tahu Bu, daun salam? Kalau ibu-ibu masak yang dicari pasti daun salam. Kenapa? Bumbu, penyedap, wangi. Tapi, kalau masakannya sudah matang, yang pertama kali dibuang apa? Ya daun salam. Wabillahi taufiq wal hidayah,” tambahnya, sehingga membuat emak-emak di hadapannya kembali terkekeh.

Ma’ruf berharap para ustaz majelis taklim seperti dirinya yang dulu kerap mengisi pengajian para ibu, mempersiapkan diri dengan terus belajar. Ia berharap para ustaz tersebut siap, agar kelak bukan hanya sanggup menjadi calon wakil presiden saja, tetapi juga calon presiden di masa mendatang.

“Saya ini dulu guru majelis taklim yang mengajar dari majelis ke majelis. Jadi kalau saya sekarang menjadi cawapres, berarti yang menjadi cawapres sekarang adalah ustaznya majelis taklim-majelis taklim,” ungkap Ma’ruf.

“Mudah-mudahan besok ada lagi dari majelis taklim yang bukan hanya cawapres, tapi menjadi presiden,” tambah kiai sepuh berusia 76 tahun ini.

Dalam acara tersebut, Kiai Ma’ruf didampingi para ulama dan tokoh yang di antaranya, Rais Syuriah PBNU KH Manarul Hidayat dan mantan Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketum PKPI Diaz Hendropriyono, serta penyanyi Haddad Alwi.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button