INTERNASIONAL

Thailand Tahan Istri dan Anak Pemimpin Pejuang Rohingya

Bangkok (SI Online) – Otoritas Thailand telah menahan istri dan anak-anak seorang komandan tertinggi Tentara Pembebasan Arakan Rohingya (ARSA). ARSA adalah kelompok pejuang di Rakhine Myanmar.

Hnin Zar Phyu (38), istri Mayor Jenderal Tun Myat Naing (41) dan putri mereka Saw Pyae Shun (11) dan putranya berusia 11 bulan, Myat Lin Zan, ditangkap pada Rabu di Chiang Mai, sebuah kota di utara Thailand yang telah lama menjadi tempat perlindungan bagi para pejuang Myanmar, dan didakwa dengan masuk secara ilegal.

Pejabat Thailand telah mengkonfirmasi bahwa Hnin Zar Phyu dan anak-anaknya ditahan di kantor imigrasi di distrik Mae Sai di provinsi Chiang Rai, perbatasan utama yang melintasi perbatasan Thailand-Myanmar di Thailand utara.

“Kami sedang menyelidiki kasusnya dan mereka masih di Thailand,” kata seorang pejabat imigrasi Thailand, yang tidak ingin disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada media, kepada Reuters, Jumat (6/12/2019).

“Dia didakwa masuk secara ilegal karena pihak berwenang Myanmar telah mencabut paspornya,” imbuhnya.

Seorang aktivis Rakhine mengatakan bahwa ia sangat prihatin dengan penangkapan Hnin Zar Phyu di Thailand.

“Mereka seharusnya tidak menangkap dan mendeportasinya ke pihak berwenang Myanmar karena terbukti bahwa dia akan ditangkap, dipenjara, dan dianiaya di Myanmar,” kata Nyi Nyi Lwin, kepala Pusat Informasi Arakan.

“Menangkap istri Tun Myat Naing tidak terlalu baik dan itu akan menciptakan lebih banyak konflik antara orang-orang Rakhine dan pemerintah dan Myanmar Tatmadaw (tentara). Itu tidak akan pernah berakhir, itu akan terus dan terus,” imbuhnya.

Sementara itu juru bicara pemerintah dan militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters yang meminta komentar.

red: asyakira

Artikel Terkait

Back to top button