TELADAN

Umar Menolak Hadiah dari Pejabat untuk Istrinya

Adalah Umar bin Khaththab, orang yang sangat ketat mengawasi dan memerikasa tindak tanduk anak-anaknya, istri-istrinya, dan kaum kerabatnya.

Umar pernah mengatakan, “Rakyat akan menunaikan kepada pemimpin apa-apa yang pemimpin tunaikan kepada Allah. Apabila pemimpin bermewah-mewahan, maka rakyat akan bermewah-mewahan.”

Umar adalah seorang pemimpin yang sangat ketat melakukan introspeksi terhadap diri dan anggota keluarganya. Ia sadar bahwa pandangan rakyat akan tertuju kepadanya. Dan, tidak ada gunanya bila ia bertindak keras terhadap dirinya, sementara anggota keluarganya bermewah-mewahan yang mengakibatkan mereka akan dihisab di akhirat kelak dan lidah rakyat tidak mengasihi mereka di dunia.

Bila Umar melarang rakyat untuk melakukan sesuatu, maka ia menemui keluarganya dan menyampaikan kepada mereka, “Aku telah melarang rakyat untuk melakukan ini dan itu. Rakyat akan melihat tindak tanduk kalian sebagaimana seekor burung melihat sepotong daging. Bila kalian melanggar, maka mereka akan melanggar. Dan, bila kalian takut melakukannya, maka mereka juga akan takut melakukannya. Demi Allah, bila salah seorang di antara kalian diserahkan kepada saya karena ia melanggar apa yang sudah saya larang, maka saya akan melipatgandakan hukuman kepadanya, karena ia kerabat saya. Siapa di antara kalian yang ingin melanggar, silakan! Dan, siapa yang ingin mematuhinya, juga silakan!”

Abu Musa Al-Asy’ari adalah salah satu sahabat Nabi Saw yang diangkat Umar menjadi Gubernur (Wali) di Wilayah Bashrah, Irak.

Ibnu Umar bercerita, “Abu Musa Al-Asy’ari pernah menghadiahkan sajadah kepada isteri Umar, Atikah binti Zaid. Saya lihat sajadah itu panjangnya sehasta, Umar melihat sajadah itu pada Atikah dan bertanya, “Dari mana kamu peroleh sajadah ini?”

Atikah menjawab, “Abu Musa Al-Asy’ari menghadiahkannya kepada saya.”

Umar mengambil sajadah itu dan memukul Atikah dengan sajadah tersebut. Kemudian, Umar menyuruh pembantunya untuk memanggil Abu Musa Al-Asy’ari.

“Anda jangan terburu-buru menyalahkan saya, wahai Amirul Mukminin!” kata Abu Musa.

“Mengapa Anda menghadiahkan sajadah ini kepada isteri saya?” tanya Umar. Umar lalu mengatakan kepada Abu Musa, “Ambillah sajadah ini, karena kami tidak membutuhkannya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button