AL-QUR'AN & HADITS

Urgensi Membaca dan Berinteraksi dengan Al-Qur’an

“Ikutiah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit kali kamu mengambil pelajaran.” (Al-A’raf: 3)

Al-Qur’an mengatur hubungan hubungan sebagai makhluk dengan Allah sebagai khalik (Tuhan Pencipta). Dalam bahasa syariat, hubungan vertikal ini disebut dengan ibadah (penyembahan dan pengagungan kepada Allah SWT) seperti shalat, puasa, haji, umrah, membaca dan beriteraksi dengan Al-Qur’an, bernazar kepada Allah, berdoa kepada Allah, menyembelih karena Allah dan sebagainya.

Tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)

Al-Qur’an juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan makhluk lainnya. Dalam bahasa syariat, hubungan horizontal ini disebut dengan muamalah (hubungan manusia) seperti persoalan ekonomi, politik, sosial, pidana, perdata, etika, moral, dan sebagainya.

Kewajiban Mengamalkan Al-Qur’an

Mengamalkan Al-Qur’an adalah kewajiban bagi setiap muslim berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijma’.

Allah SWT berfirman: “Katakanlah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul…” (An-Nur: 54)

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan kepada Allah (Alqur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (An-Nisa’: 59).

“Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai…” (Ali ‘Imran: 103)

“Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Ali ‘Imran: 101)

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button