SIRAH NABAWIYAH

Yahudi Bangkitkan Slogan Jahiliyah

Keduanya berkata secara bergantian, kemudian salah seorang dari keduanya berkata kepada orang satunya, “Jika kalian mau, kami kembalikan anak unta itu sekarang juga!” Kedua belah pihak naik darah. Mereka berkata, “Ya, kami kerjakan itu dan kita bertemu lagi di siang hari. Senjata dengan senjata!”

Pada hari H-nya, mereka pergi ke tempat yang telah disepakati. Hal tersebut didengar Rasulullah saw, kemudian beliau berangkat menemui mereka ditemani beberapa sahabat dari kaum Muhajirin. Tiba di tempat mereka, Rasulullah saw bersabda, “Wahai seluruh kaum Muslimin, ingatlah kalian kepada Allah. Ingatlah kalian kepada Allah. Kenapa kalian mengikuti slogan jahiliyah, padahal aku ada di tengah-tengah kalian, dan sebelumnya Allah telah memberi petunjuk kalian kepada Islam, memuliakan kalian dengannya, memutus segala kejahiliyahan dari kalian, menyelamatkan kalian dari kekafiran, dan menyatukan hati kalian!”

Kaum Muslimin dari Al-Aus dan Al-Khazraj sadar bahwa slogan jahiliyah adalah tipuan syetan, dan salah satu dari makar musuh Allah kepada mereka. Mereka pun menangis, dan setiap orang dari Al-Aus berangkulan dengan orang dari Al-Khazraj. Setelah itu mereka pulang bersama Rasulullah Saw dengan taat dan patuh kepada beliau.

Sungguh Allah telah memadamkan dari mereka salah satu makar musuh Allah, Syas bin Qais, kemudian Allah menurunkan ayat tentang Syas bin Qais dan ulahnya: “Katakanlah: “Hai ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha Menyaksikan apa yang kamu kerjakan?”. Katakanlah: “Hai ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?”. Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali Imran: 98-99).

Saat ini umat Islam di seluruh penjuru dunia belum dapat bersatu. Hati dan pikiran mereka masih diselimuti slogan-slogan dan isme-isme jahiliyah produk keturunan Yahudi, seperti marxisme, sosialisme, komunisme dan juga kapitalisme. Selain itu juga sekulerisme, pluralisme dan liberalisme.

Harus ada upaya sungguh-sunggguh untuk mengikis dan menghilangkan paham-paham tersebut agar umat Islam kembali menjadi umat yang satu (ummatan wahidah), umat yang terhormat dan bermartabat, yang menjadikan Islam sebagai ikatan mereka dan hidup di bawah panji LailLahailalLah Muhammadur Rasulullah. Insyaallah.

Shodiq Ramadhan

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button